• Experience
  • ·
  • 17 Apr 2023

6 Tradisi yang Biasa Dilakukan Saat Lebaran di Yogyakarta, Apa Saja?

Lebaran atau Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang dirayakan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan. Hari raya ini biasanya dirayakan selama 1-2 hari di Indonesia dan negara-negara lain yang mayoritas penduduknya Muslim.


Selain puasa, Lebaran juga menjadi momen bagi umat Muslim untuk saling bermaafan dan bersilaturahmi dengan kerabat dan teman-teman. Banyak orang yang melakukan perjalanan mudik atau pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

Lebaran di Jogja (sumber: idn times)

Selama Lebaran, banyak kegiatan yang dilakukan seperti menyantap makanan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kue-kue tradisional. Selain itu, juga terdapat berbagai kegiatan sosial seperti pemberian zakat, sedekah, dan pemberian bantuan kepada yang membutuhkan.


Di Indonesia, Lebaran juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Selama Lebaran, banyak terdapat tradisi dan kebiasaan yang unik dan menarik di masing-masing daerah, seperti tumpeng di Jawa Tengah, kirab budaya di Yogyakarta, dan balapan sapi di Madura. Semua tradisi ini menunjukkan semangat persaudaraan, kebersamaan, dan syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.


Tradisi Lebaran di Jogja

Di Yogyakarta, Lebaran atau yang juga dikenal dengan istilah Idul Fitri diperingati dengan berbagai tradisi dan kebiasaan yang unik dan menarik. Berikut adalah beberapa tradisi yang biasa dilakukan saat Lebaran di Yogyakarta:


  1. Halal Bihalal

Halal Bihalal (sumber: liputan6)

Setelah lebaran, biasanya keluarga dan kerabat berkumpul untuk melakukan ngabekten atau halal bihalal, yaitu bersilaturahmi dan meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan selama setahun terakhir.


Ngabekten adalah sebuah upacara adat yang diselenggarakan di Keraton Yogyakarta untuk menghormati leluhur dan mengucapkan rasa syukur atas rejeki yang diterima. Upacara ini dilaksanakan dua kali setiap tahun, yaitu pada bulan Ramadhan dan bulan Syawal. Ngabekten Ramadhan biasanya diadakan pada malam ke 17 bulan suci Ramadhan, sementara Ngabekten Syawal dilaksanakan pada malam ke 4 Syawal.


Upacara Ngabekten diawali dengan doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan penyiraman kayu suwunan dan sesajen. Para pejabat keraton dan tamu undangan berkumpul di ruang Bangsal Kencana untuk mengikuti upacara tersebut. Suasana keagamaan dan khidmat terpancar dalam setiap tahapan upacara Ngabekten.


Ngabekten di Keraton Yogyakarta merupakan bagian dari tradisi leluhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Upacara ini memiliki makna dan filosofi dalam kebudayaan Jawa dan menjadi salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.


  1. Tumpengan

Tumpengan (sumber: solusi catering)

Tumpengan pada dasarnya tidak secara khusus terkait dengan perayaan Lebaran. Tumpengan atau tumpeng merupakan hidangan khas Jawa yang biasanya disajikan pada acara-acara tertentu seperti syukuran, peringatan ulang tahun, dan acara keagamaan seperti lebaran. 


Tumpengan biasanya berisi nasi kuning yang disajikan di atas tampah, dihiasi dengan aneka lauk pauk, dan diarak keliling lingkungan sebelum dihidangkan. Namun, pada saat perayaan Lebaran, masyarakat di Indonesia biasanya juga menyajikan berbagai jenis makanan seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan kue-kue tradisional sebagai hidangan untuk berkumpul dan berbuka bersama keluarga dan teman-teman. Hal ini biasanya dilakukan pada malam takbiran dan hari raya Idul Fitri.


  1. Kirab Budaya

Kirab Budaya (sumber: jpnn)

Pada saat Lebaran dan hari-hari besar keagamaan tertentu, beberapa komunitas masyarakat di Jogja juga mengadakan kirab budaya dengan tema religi atau keagamaan. Namun demikian, perlu dicatat bahwa ada banyak acara budaya tradisional yang diadakan di Jogja selama bulan Ramadhan dan perayaan Lebaran, seperti pasar malam Ramadan, kegiatan sosial, hingga festival kuliner Lebaran. Selain itu, keraton Jogja juga mengadakan berbagai acara budaya tradisional seperti Grebeg Syawal dan Grebeg Besar pada saat perayaan Idul Fitri.


  1. Padusan

Padusan (sumber: kompas)

Padusan atau mandi suci biasanya dilakukan sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini dimaksudkan untuk membersihkan diri secara fisik dan batiniah dari dosa-dosa yang telah dilakukan sepanjang tahun.


Padusan dilakukan dengan cara mandi di sebuah telaga, mata air, atau kolam yang dianggap suci. Tradisi Padusan di Jogja seringkali dilakukan di lokasi-lokasi yang memiliki nilai sejarah dan keindahan seperti Pantai Parangtritis, Umbul Ponggok, Gunungkidul, dan lain sebagainya. Selain sebagai upaya untuk menyucikan diri, tradisi Padusan di Jogja juga dianggap sebagai sarana untuk menyatukan masyarakat dan mempererat tali persaudaraan.


  1. Grebeg Syawal dan Grebeg Besar

Grebeg Syawal dan Grebeg Besar (sumber: merdeka)

Grebeg Syawal dan Grebeg Besar adalah dua dari beberapa acara Grebeg yang dilaksanakan di keraton Jogja sebagai bagian dari tradisi Islam dan budaya Jawa. Kedua acara ini dilaksanakan pada saat Hari Raya Idul Fitri, di mana gunungan makanan dan benda-benda simbolik lainnya diarak melalui jalur yang sudah ditentukan hingga tiba di pasar Beringharjo.


Grebeg Syawal dilaksanakan pada pagi Idul Fitri, di mana gunungan yang diarak berisi makanan dan benda-benda lain yang telah dihias sesuai dengan adat Jawa. Sedangkan Grebeg Besar dilaksanakan beberapa hari setelah Idul Fitri, yaitu pada tanggal 10 Syawal. Pada Grebeg Besar, gunungan yang diarak lebih besar dan memuat lebih banyak makanan dan benda simbolik lainnya.


Kedua acara Grebeg ini bukan hanya sekedar ritual keagamaan semata, tetapi juga merupakan kesempatan bagi raja dan sultan untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap rakyat dan masyarakat setempat, dengan membagikan makanan dan benda-benda simbolik kepada mereka. Kedua acara ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja pada saat Lebaran.


  1. Ngabekten

Ngabekten (sumber: keraton jogja)

Tradisi Ngabekten di Jogja merupakan bagian dari kebudayaan Jawa di Keraton Jogja yang dilakukan selama bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Ngabekten dilakukan oleh seluruh keluarga keraton untuk mempersembahkan sungkem (menyembah) kepada Sultan Yang Dipertuan Agung Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan seluruh anggota keraton sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas keselamatan yang diberikan selama bulan Ramadan. 


Ngabekten dilakukan di ruang Sri Manganti, sebuah ruang yang terletak di gedung utama Keraton Jogja. Ruangan ini dianggap sebagai tempat pusaka yang keramat serta di dalamnya terdapat beberapa pusaka bersejarah milik Keraton Jogja seperti keris dan benda-benda bersejarah lainnya.


Tradisi Ngabekten biasanya dilakukan pada hari pertama dan kedua setelah Idul Fitri. Seluruh penghuni keraton, dari raja hingga pejabat dan seluruh warga keraton, mengikuti tradisi ini secara khusyuk dan bertepatan dengan momen bulan suci Ramadan. 


Ngabekten merupakan tradisi yang sangat sakral dan penting dalam budaya Jawa serta menjadi salah satu daya tarik wisata di Jogja. Saking pentingnya tradisi ini, Ngabekten bahkan diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2018.


Itulah beberapa tradisi yang biasa dilakukan saat Lebaran di Yogyakarta. Semua tradisi ini menunjukkan semangat persaudaraan, kebersamaan, dan syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.


Jika Kamu berkunjung ke Jogja, jangan lupa untuk bawa pulang oleh oleh khasnya yakni Bakpia Kukus Tugu Jogja ya lurr. Bakpia Kukus Tugu Jogja adalah jenis bakpia yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan dijual oleh salah satu produsen bakpia yang terkenal di kota Jogja. 


Bakpia ini berbeda dengan bakpia pada umumnya karena dikukus, bukan dipanggang. Dengan cara pengolahannya yang khas, bakpia ini dikenal memiliki tekstur yang lembut dan enak. Bakpia Kukus Tugu Jogja memiliki beberapa varian rasa seperti kacang hijau, cokelat, keju, dan lainnya. 


Bakpia Kukus Tugu Jogja tersedia dalam berbagai ukuran dan kemasan, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Bakpia Kukus Tugu Jogja juga sering kali menawarkan promo-promo menarik untuk para konsumennya.