Bandara Kulonprogo, Bandara Jogja yang Sudah Resmi
Bandara Kulonprogo atau Bandara Yogyakarta International Airport (NYIA) baru saja diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo. Bandara Kulonprogo adalah bandara yang dibangun untuk menggantikan Bandara Adisutjipto yang sekarang hanya digunakan pesawat militer.
Pengerjaan Bandara Kulonprogo tergolong sangat cepat dan hanya menghabiskan waktu kurang lebih 20 bulan saja. Untuk membangun Bandara tersebut membutuhkan pembebasan lahan sampai dengan Rp4.3 triliun.
Selain itu, untuk konstruksi baik terminat maupun runway menghabiskan biaya Rp7.1 triliun. Secara keseluruhan dana yang sudah dihabiskan untuk membangun Bandara Kulonprogo adalah Rp11,3 triliun.
Ada beberapa keistimewaan dari Bandara Kulonprogo yang harus Kamu ketahui. Sedangkan untuk penjelasan lebih lengkap mengenai keistimewaan tersebut bisa simak lebih lengkapnya dibawah ini.
Bandara Kulonprogo (sumber: Harian Jogja)
5 Keistimewaan Bandara Kulonprogo
Rancangan yang Tahan Gempa dan Tsunami
Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyampaikan, bahwa Bandara NYIA ini mempunyai desain terhadap tahan geumpang sampai dengan 8,8 skala richter. Selain itu juga bisa menahan gelombang tsunami dengan ketinggian sampai dengan 12 meter.
Runway yang Panjang
Bandara baru kali ini mempunyai panjang lintasan runway sampai dengan 3.250 meter. Ketika dibandingkan dengan bandara lama Adisutjipto Yogyakarta tentu saja mempunyai perbedaan yang sangat jauh.
Dahulu Bandara Adisutjipto Yogyakarta hanya mempunyai landasan runway 2.200 meter saja. Tentu saja untuk Bandara NYIA ini bisa dijadikan landasan pesawat besar, seperti Airbus A340 atau Boeing 777.
Mempunyai Terminat 14 Kali Lipat dari Bandara Adisutjipto Yogyakarta
Sedangkan untuk luas terminal dari Bandara Kulonprogo sudah mencapai 219 meter persegi atau kurang lebih 13-14 kali lipat dibandingkan Adisutjipto Yogyakarta. Bandara Adisutjipto Yogyakarta hanya mempunyai luas 17.000 meter persegi.
Bandara NYIA sudah bisa menampung penumpang sampai dengan 20 juta. Sedangkan untuk Bandara Adisutjipto Yogyakarta hanya bisa menumpang 1.6 juta penumpang saja. Direktur utama PT. Angkasa Pura 1 menyebutkan bahwa, Bandara NYIA dibangun dengan investasi dana sampai dengan Rp11.3 triliun.
Dimana untuk Rp7.1 triliun digunakan untuk membangun fisik dan Rp4.2 triliun untuk pembebasan lahan sekitar. Luas terminal dari Bandara NYIA adalah 219.000 meter persegi dan total luas nya adalah 587 hektar.
Untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, Bandara NYIA dilengkapi dengan 96 konter check in, 12 konter imigrasi, 8 konter imigrasi kedatangan, 74 eskalator, 41 lift, 38 travelator, 60 toilet, 13 nursery dan 45 mushola. Tidak hanya sampai disitu saja, untuk gedung parkir di Bandara NYIA bisa menampung sampai dengan 4.900 kendaraan roda 2 dan 1.230 kendaraan roda 4. luas. Sedangkan untuk lahan parkir non gedung bisa menyambung 61 bus dan 402 kendaraan roda 4.
Menggunakan Teknologi Deteksi Dini Tsunami
Ketua Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengatakan, bahwa Bandara NYIA adalah salah satu bandara di Indonesia yang sudah dilengkapi dengan sistem peringatan dini tsunami. Sistem yang digunakan sudah langsung terintegrasi dengan jaringan pemantauan gempa dari pusat Gempa Bumi Nasional dan Indonesia Tsunami Early Warning Sistem di Kantor BMKG.
Selain itu, untuk sistem peringatan dini tsunami di Bandara NYIA sudah terhubung dengan jaringan sensor gempa bumi. Kurang lebih ada 372 sensor yang sudah terpasang di seluruh daerah atau wilayah Indonesia.
Mempunyai Menara ATC atau Anti Tsunami
Menara ATC Bandara Kulonprogo (sumber: Detik)
Direktur utama Airnav Indonesia mengatakan, bahwa menara dari Bandara NYIA mempunyai keunggulan dibandingkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Pertama, menara yang ada di Bandara NYIA mempunyai ketinggian sampai dengan 39,5 meter.
Untuk ukuran tersebut lebih tinggi dibandingkan Bandara Adisutjipto Yogyakarta hanya 25 meter saja. Semua fasilitas yang ada di dalam Bandara NYIA tergolong sudah modern dibandingkan sebelumnya.
Ketinggian ATC ini bisa membuat pandangan ATC menjadi lebih luas dan bisa memantau semua pergerakan di Bandara NYIA. Kedua, menara yang ada Bandara NYIA hanya dibangun dengan waktu kurang lebih 7,5 bulan saja.
Tentu saja dengan waktu tersebut tergolong sangat cepat sekali. Ketiga, menara yang ada di Bandara NYIA dibangun dengan fitur tahan gempa mencapai dengan 8,8 magnitudo. Keunggulan keempat, yaitu menara di Bandara NYIA dibangun tahan terhadap tsunami dan bisa langsung beroperasi melayani penerbangan setelah terjadi tsunami berhenti.
Pada hal ini dikarenakan untuk semua peralatan navigasi di Bandara NYIA ditempatkan dengan ketinggian 15 mdpl. Gelombang tsunami di wilayah Yogyakarta sendiri paling tidak berada di rentang 8-12,8 meter.
Apabila Kamu bepergian menggunakan moda transportasi pesawat, maka akan diberikan banyak pilihan oleh-oleh dan salah satunya adalah Bandara NYIA. Di dalam Bandara NYIA terdapat banyak sekali booth oleh-oleh yang bisa dipilih.
Salah satu oleh-oleh yang bisa dipilih oleh kalangan masyarakat, yaitu Bakpia Kukus Tugu. Bakpia Kukus Tugu adalah salah satu makanan atau oleh-oleh yang paling tepat untuk dipilih, bagi Kamu yang sedang berkunjung ke Yogyakarta.
Apalagi sampai dengan sekarang, untuk Bakpia Kukus Tugu sudah mempunyai banyak outlet yang tersebar di Yogyakarta. Sedangkan harga dari Bakpia Kukus Tugu tergolong lebih ramah dikantong dengan beberapa varian rasa.
Tingkat keawetan Bakpia Kukus Tugu sampai dengan 2 Minggu. Sehingga, dengan tingkat tahan lama ini sangat cocok dipilih oleh Kamu yang telah melakukan kunjungan di Yogyakarta.
Sekian penjelasan mengenai keistimewaan dari Bandara Kulonprogo dan pilih saja Bakpia Kukus Tugu untuk makanan oleh-oleh dari Yogyakarta.