Kali Code, Wisata Kota Budaya di Yogyakarta yang Ngangenin
Yogyakarta memiliki banyak kampung menarik yang layak untuk dikunjungi, dan di antaranya terdapat Kampung Tamansari dan Kampung Code. Kampung Code khususnya menarik perhatian para wisatawan yang suka berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Kampung Code telah mengalami transformasi yang luar biasa berkat usaha Romo Mangun. Dengan perubahan yang dilakukannya, kampung ini kini menjadi lebih ramah bagi warga dan wisatawan. Keberhasilannya dalam mengubah wajah Kampung Code telah mendapatkan banyak penghargaan internasional. Kampung ini kini menjadi destinasi wisata yang populer dan menjadi acuan bagi penataan kampung di tempat lain. Tidak jarang, Kampung Code juga menjadi objek penelitian bagi mahasiswa asing.
Perubahan drastis yang dilakukan oleh Romo Mangun dan kerja sama dengan perusahaan cat tembok, memberikan sentuhan keren dan menakjubkan pada Kampung Code. Setiap sudut kampung dihiasi dengan warna-warni pelangi yang menarik, menciptakan suasana yang begitu menawan bagi setiap pengunjung.
Kali Code (sumber:kompas)
Tidak hanya perubahan fisik, masyarakat Kampung Code juga berperan aktif dalam mendukung transformasi tersebut. Mereka dengan rajin menjaga kebersihan jalan-jalan dan gang-gang di kampung. Hal ini menjadikan destinasi ini selalu bersih, nyaman untuk dijelajahi, dan memberikan pengalaman positif bagi para wisatawan yang bersama-sama menikmati keindahan kampung ini bersama masyarakat setempat. Sekarang, Kampung Code telah berubah menjadi sebuah ekosistem wisata yang menggali dan mengangkat potensi lokal dengan menampilkan pesona alam khas sungai Code.
Lokasi Kampung Code berada di bantaran Sungai Code yang membelah tengah Kota Yogyakarta. Dalam upaya menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu obyek wisata global, pemerintah kota bekerja sama dengan Romo Mangun untuk mendesain Kampung Code agar lebih ramah dan menarik.
Romo Mangun merupakan seorang arsitek modern yang juga diakui sebagai bapak Arsitektur Modern Indonesia. Lahir pada tahun 1929 di Ambarawa, masa mudanya dihabiskan untuk mempelajari Arsitektur di Jerman dan Colorado, Amerika Serikat. Setelah pulang ke Indonesia, beliau juga menjadi penulis beberapa novel.
Ketika mendengar rencana pemerintah Yogyakarta untuk menghilangkan Kampung Code, Romo Mangun merasa prihatin dan berinisiatif untuk membantu masyarakat setempat. Ia berkomitmen untuk mendesain kembali Kampung Code agar menjadi lebih ramah bagi warga dan wisatawan. Selama beberapa tahun, Romo Mangun bahkan tinggal bersama masyarakat Kampung Code untuk mendekatkan diri dan memberikan pengajaran serta mengajak mereka untuk rajin membaca buku. Sebagai penghormatan untuk beliau, didirikan perpustakaan bernama perpustakaan Romo Mangun di Kampung Code sebagai bentuk penghargaan dan mengenang jasa-jasanya.
Kali Code (sumber: jogjakota.go.id)
Keunikan Kali Code Yogyakarta: Padat, Bersih, dan Nyaman sebagai Tempat Hunian
Sungai Code atau dikenal juga sebagai Sungai Boyong yang berada di Yogyakarta menyimpan beberapa fakta menarik yang layak untuk diketahui. Sungai ini memiliki karakteristik yang khas sebagai hunian di sepanjang pinggirannya. Berikut adalah beberapa hal menarik mengenai Kali Code:
Berlokasi di Kaki Gunung Merapi
Sungai Code terletak di kaki Gunung Merapi, sebuah gunung berapi yang sangat terkenal dan diakui sebagai salah satu gunung api paling aktif di dunia saat ini. Selain itu, sungai ini melintasi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Sleman dan Bantul.
Meskipun berada di kaki Gunung Merapi, Sungai Code memiliki iklim sabana tropis dengan rata-rata suhu sekitar 24 derajat Celsius.
Pentingnya sebagai Sumber Irigasi dan Mata Air
Bagi warga Yogyakarta, Sungai Code merupakan sebuah kebanggaan karena berperan sebagai sumber irigasi yang sangat penting. Selain memenuhi kebutuhan pangan dan sandang, sungai ini juga menjadi sarana vital bagi pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian, sebagai sumber mata air dan irigasi pertanian, sungai ini menjadi pondasi bagi kelangsungan hidup masyarakat setempat.
Memiliki Nilai Sejarah yang Tinggi
Sungai Code tidak hanya berperan sebagai sarana irigasi, tetapi juga memiliki sejarah panjang, terutama dari era kolonial. Sungai yang mengalir di Yogyakarta ini memiliki peran penting dalam sejarah Kerajaan Mataram di Yogyakarta.
Sejarahnya mencatat bahwa sungai ini dibangun untuk mengurangi risiko banjir lahar dingin yang merugikan warga Yogyakarta. Maka dari itu, pemerintah pada masa itu memutuskan untuk merombak sungai ini dengan menggunakan eskavator.
Didesain Ulang oleh Romo Mangun
Dalam upaya menciptakan hunian yang nyaman dan berwawasan lingkungan di bantaran sungai, Sungai Code mengalami perombakan mendalam beberapa puluh tahun lalu. Perancangan kembali bantaran sungai ini dilakukan oleh Romo Mangun, seorang rohaniawan Katolik.
Tujuan perombakan ini adalah untuk memastikan bahwa warga yang tinggal di pinggir sungai memiliki hunian yang layak dan berkelanjutan. Romo Mangun juga mengutamakan kebersihan sungai dan membangun ekosistem hunian yang ramah lingkungan.
Dalam proses pembangunannya, Kali Code Yogyakarta menghadapi tantangan terbesar berupa polusi dan pencemaran udara. Namun, berkat usaha bersama, sungai ini kini menjadi perkampungan yang padat, bersih, dan nyaman untuk dihuni oleh masyarakat setempat.
Kondisi rumah yang kian artistik
Kali Code bukan sekadar sebuah perkampungan bersih dan humanis, melainkan juga sebuah tempat yang artistik dan penuh inspirasi. Pada tahun 2015, kampung ini mengalami pemugaran yang mengubahnya menjadi perkampungan warna-warni seperti hunian di wilayah Rio de Janeiro, Brazil. Inspirasi rumah dengan aksen warna-warni menjadi bukti bahwa Kali Code bukan hanya tempat tinggal di pinggir sungai, tetapi juga memainkan peran sosial yang kuat secara emosional.
Digunakan sebagai salah satu objek wisata dan kebutuhan riset
Selain menjadi kampung yang menarik, Kali Code juga menjadi salah satu destinasi wisata
yang tidak boleh dilewatkan di Yogyakarta. Tidak hanya sebagai objek wisata yang tidak biasa, tetapi juga menjadi tempat yang sangat cocok sebagai sumber pembelajaran, terutama bagi para mahasiswa. Mahasiswa teknik dan arsitektur sering berkunjung ke tempat ini untuk melakukan riset dan studi kasus terhadap Kali Code.
Rumah padat penduduk yang nyaman
Pembangunan ulang Kali Code adalah hasil dari kasih sayang Romo Mangun terhadap warga miskin pada masa pemerintahan Soeharto. Desain hunian ini dibuat dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk dan tetap memberikan kenyamanan sebagai inspirasi bagi hunian perkotaan yang dinamis.
Pernah mendapat penghargaan bergengsi
Keberhasilan Romo Mangun dalam membela warga miskin melalui pembangunan Kali Code tidak hanya mendapatkan penghargaan bergengsi, seperti The Ruth and Ralph Erskine Fellowship pada tahun 1995, tetapi juga menyandang predikat sebagai salah satu arsitek terbaik di Indonesia.
Dengan berbagai fakta menariknya, Kali Code Yogyakarta menjadi contoh hunian di pinggir sungai yang tidak hanya humanis, tetapi juga artistik, penuh inspirasi, dan mengukir prestasi gemilang.
Setelah berwisata menyenangkan di Kali Code, perjalananmu belum lengkap tanpa membawa oleh-oleh khas Jogja yang terkenal, Bakpia Kukus Tugu Jogja. Dengan berjalan kaki beberapa menit dari Kali Code, Kamu dapat menemukan gerai Bakpia Kukus Tugu Jogja yang terkenal dengan cita rasa manisnya yang pas dan tekstur lembutnya.
Bakpia Kukus Tugu Jogja menyajikan berbagai varian rasa yang menggugah selera, seperti kacang hijau, klepon, cokelat, keju, hingga strawberry. Rasanya yang autentik dan teksturnya yang lembut membuat Bakpia Kukus Tugu Jogja menjadi oleh-oleh yang sempurna untuk dibawa pulang bagi keluarga dan teman-teman.