Kampung Sayidan: Pesona Tersembunyi di Kota Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta telah menjadi salah satu kawasan paling terkenal di Indonesia, kaya akan cerita dan sejarahnya. Tidak hanya sebagai tujuan berwisata, banyak orang yang datang ke Yogyakarta dengan tujuan menorehkan kisah atau mencari inspirasi. Jalan Malioboro, Candi Borobudur, dan Alun-Alun Selatan menjadi tempat yang sangat diminati oleh para pengunjung yang datang ke kota ini. Namun, pernahkah Kamu mendengar tentang Kampung Sayidan?
Terletak di Kelurahan Pawirodirjan dan Kecamatan Gondomanan, Kampung Sayidan telah menjadi salah satu objek wisata yang cukup terkenal di kota Yogyakarta. Secara khusus, kampung ini berada di tengah-tengah bantaran sungai Kali Code. Pada awalnya, daerah ini banyak dihuni oleh warga keturunan Arab, sehingga seiring berjalannya waktu, tempat ini dikenal sebagai "Kampung Arab". Warga lokal Yogyakarta yang tinggal di sekitar kampung ini biasa menyebut warga keturunan Arab dengan sebutan "Sayid". Dari sinilah kemudian kampung ini dikenal dengan nama "Kampung Sayidan".
Jalan Sayidan (sumber: jogjacar.com)
Beberapa destinasi wisata yang sering dikunjungi di Kampung Sayidan antara lain Gereja Sayidan dan Jembatan Sayidan. Daya tarik kampung ini terletak pada sejarahnya yang kental dengan nuansa religius, yang membuat beberapa atraksi wisata di kawasan Sayidan juga erat kaitannya dengan agama Islam. Sebagai contoh, selama bulan Ramadhan, biasanya diadakan event pengajian akbar dan tabur ikan sodaqoh oleh warga ke Kali Code.
Kampung Sayidan bukan hanya tempat bersejarah, tetapi juga merupakan pusat pertukaran budaya dan praktik keagamaan. Kehidupan masa lalu yang menarik, terjalin dengan tradisi para keturunan Arab dan masyarakat lokal, menjadikannya destinasi menarik bagi mereka yang ingin lebih mengenal kekayaan warisan Yogyakarta.
Meskipun Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata populer, Kampung Sayidan mengundang para wisatawan untuk menjelajahi sisi berbeda dari kota ini, di mana sejarah, budaya, dan spiritualitas bersatu menciptakan pengalaman unik dan memuaskan. Jadi, ketika Kamu berada di Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi pesona tersembunyi di Kampung Sayidan dan mengungkap cerita menarik yang tersembunyi di balik jalanan yang hidup dan landmark religiusnya.
Jalan Sayidan (sumber: idn times)
Hal yang Menarik dari Kampung Sayidan
Kampung Sayidan, memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan sentuhan tradisi Jawa yang kental, serta keramahan penduduknya, kampung ini telah menjadi destinasi menarik bagi para pelancong yang ingin merasakan kehidupan khas masyarakat Yogyakarta. Berikut adalah beberapa hal yang menarik dari Kampung Sayidan:
Tempat Bermukim Etnis Arab di Jogja
Pada zaman penjajahan Belanda, Kampung Sayidan adalah tempat bermukim bagi komunitas orang Arab. Mereka menggeluti profesi sebagai pedagang pada abad ke-19, mengingat lokasi kampung yang strategis dekat dengan pusat kota dan Pasar Beringharjo yang menjadi pusat aktivitas ekonomi.
Namun, seiring berjalannya waktu, komposisi penduduk di Kampung Sayidan telah berubah dan tidak hanya dihuni oleh etnis Arab saja.
Arti Nama Sayidan
Kampung Sayidan terletak di Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, tak jauh dari Jembatan Sayidan. Asal usul nama Sayidan diyakini berasal dari kata "Sayyidina" yang berarti tuan-tuan Arab. Setelah komunitas orang Arab pindah dan menyebar ke berbagai daerah, orang Jawa kemudian memberi nama kampung ini dengan sebutan Sayidan, dengan akhiran "-an" yang dalam bahasa Jawa menandakan tempat tinggal.
Kampung Wisata
Sebagai kampung bersejarah, meskipun tidak diketahui secara pasti kapan dibangunnya, Kampung Sayidan memiliki potensi wisata yang menarik. Letaknya yang strategis mendorong masyarakat Sayidan untuk mengembangkan potensi tersebut.
Warga kampung mengecat tembok dan genting rumah mereka dengan motif menarik, agar menarik perhatian para wisatawan yang melewati kampung atau melintasi Jembatan Sayidan. Selain itu, warga sering menggelar festival tahunan seperti pasar tiban, festival air di Sungai Code, dan perayaan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus.
Selalu Ramai Saat Ramadhan
Kampung Sayidan juga menjadi tujuan populer saat bulan Ramadan tiba. Saat bulan suci tersebut, kampung ini ramai dikunjungi oleh pengunjung yang berbondong-bondong datang ke Pasar Tiban yang diadakan sepanjang hari. Pasar Tiban berlangsung di sepanjang aliran Sungai Code yang mengalir di tengah kampung. Di sana, para pengunjung dapat menikmati kuliner pasar dan kerajinan buatan warga setempat.
Kampung Sayidan merupakan jejak bersejarah dari komunitas orang Arab yang tetap menyimpan pesona wisata yang menarik di tengah gemerlap kota Yogyakarta. Dengan festival-festival dan pasar yang meriah, serta suasana khas di bulan Ramadan, kampung ini menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi kekayaan budaya dan tradisi kota Yogyakarta.
Dari Kawasan Kumuh Menjadi Primadona Kota Yogyakarta
Tidak terbayangkan sebelumnya bahwa daerah Sayidan, yang kini telah dikenal luas oleh banyak orang, dulunya merupakan pemukiman kumuh. Dalam penilaian lingkungan fisik oleh Retta Ida Lumongga dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sayidan awalnya termasuk dalam kawasan kumuh tingkat tinggi di daerah Prawirodirjan. Keadaan kekumuhan Sayidan disebabkan oleh ketidakteraturan pembangunan di wilayah tersebut. Meskipun beberapa bagian pemukiman telah tertata dengan baik, masih ada bagian lain yang terkesan kumuh.
Namun, sejak tahun 2020, pemerintah telah berusaha untuk menyusun ulang kawasan kumuh di sepanjang bantaran Kali Code, termasuk di daerah Sayidan. Saat ini, Sayidan telah menjadi salah satu objek wisata populer di kota Yogyakarta. Di kawasan ini, terdapat landmark terkenal seperti Jembatan Sayidan, Gereja Sayidan, dan Klenteng Gondomanan. Selain itu, Sayidan juga menjadi tempat kelahiran beberapa seniman terkenal Yogyakarta, termasuk seniman lukis Koko dan band Shaggydog yang terkenal dengan lagu hits mereka berjudul "Di Sayidan."
Jalan Sayidan (sumber: kultur media)
Menjadi Lirik Lagu Shaggydog
Nama Sayidan mulai dikenal secara luas berkat lagu dari musisi lokal, Shaggydog, yang berjudul "Di Sayidan." Band Shaggydog merupakan kelompok musik asal Yogyakarta yang berdiri pada 1 Juni 1997. Mereka telah mengusung berbagai genre musik, seperti ska, reggae, jazz, dan swing. Anggota Shaggydog terdiri dari enam orang, yaitu Aloysius Oddisey Sanco (bas), Richard Bernado (gitar), Raymondus Anton Bramantoro (gitar), Lilik Sugiyarto (keyboard), Heru Wahyono (vokal), dan Yustinus Satria Hendrawan (drum).
Inspirasi untuk lagu "Di Sayidan" muncul saat Aloysius, yang akrab disapa Bandizt, mendapatkan pengalaman dari minuman khas Yogyakarta, yaitu Lapen. Sekitar tahun 2000, Bandizt bersama Richard sedang bermain gitar di depan rumah di kampung Sayidan dan menciptakan lagu yang bercerita tentang daerah Sayidan yang saat itu belum banyak dikenal. Lirik asli lagu mengalami beberapa perubahan sebelum diperhalus oleh Heru, vokalis Shaggydog. Heru juga menyatakan bahwa lagu "Di Sayidan" lahir dari suasana nongkrong yang kental di kampung Sayidan. Dia percaya bahwa tidak ada gadget yang dapat menggantikan emosi yang didapat dari interaksi langsung saat nongkrong, dan itu menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Sayidan.
Pada sekitar tahun 2003, lagu ini mulai meraih popularitas setelah didukung oleh label EMI Music Indonesia. Dengan lirik yang sederhana dan mudah diingat, serta irama yang mengasyikkan, lagu "Di Sayidan" menjadi sangat populer di kalangan pendengar musik Indonesia. Sampai saat ini, "Di Sayidan" tetap menjadi lagu legendaris Shaggydog yang selalu dinyanyikan dalam setiap konser mereka.
Berwisata ke Kampung Sayidan bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan di Yogyakarta. Kamu akan menemukan kehangatan budaya tradisional yang jarang ditemukan di kota-kota besar. Selain itu, jangan lewatkan kesempatan untuk membawa pulang Bakpia Kukus Tugu Jogja sebagai kenang-kenangan manis dari perjalananmu.
Nikmati pesona tradisional dan kelezatan kuliner khas Jogja, dan pastikan Kamu mengisi kopermu dengan oleh-oleh Bakpia Kukus Tugu Jogja untuk berbagi kelezatannya dengan orang-orang terdekat. Selamat berwisata dan menikmati kuliner legendaris di Yogyakarta!