Ketentuan dan Tata Cara Shalat Idul Fitri
Idul Fitri sudah dekat, tentu saja umat muslim bersuka cita menyambut datangnya Hari Kemenangan. Di pagi hari, ada satu ibadah khusus yang dilaksanakan hanya pada tanggal 1 Syawal saja, yaitu shalat Idul Fitri.
Shalat Idul Fitri adalah ibadah yang hukumnya adalah sunnah muakad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan karena juga dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
Ketentuan Shalat Idul Fitri
Pada dasarnya, shalat Idul Fitri sama dengan shalat yang lainnya. Namun ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, antara lain adalah:
Shalat Idul Fitri dilaksanakan sebanyak 2 rakaat, dengan 7 kali takbir di rakaat pertama dan 5 kali takbir di rakaat kedua.
Ada khutbah setelah selesai shalat Idul Fitri.
Waktu pelaksanaan shalat Idul Fitri dimulai dari terbitnya matahari hingga sebelum waktu Dzuhur tiba.
Umat muslim disunahkan memperlambat kehadiran di tempat pelaksanaan shalat untuk memberi kesempatan bagi umat muslim lainnya untuk membayar zakat.
Shalat Idul Fitri dapat dilakukan secara munfarid atau sendiri jika ada halangan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melaksanakan shalat Idul Fitri berjamaah.
Tata Cara dan Bacaan Shalat Idul Fitri
Inilah tata cara shalat Idul Fitri seperti yang dituturkan oleh pendiri Nahdlatul Ulama, Syekh KHR Asnawi.
Niat shalat Idul Fitri
Bacaan niat shalat Idul Fitri berbunyi:
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak'ataini sunnatan ai'idil fitri (ma'mumam/imaman) lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.
Takbiratul ihram dan bacaan doa iftitah
Pada rakaat pertama, diharuskan untuk takbir sebanyak tujuh kali dan di sela-sela takbir membaca doa berikut:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabiiroo walhamdulillahi katsiroo, wa subhanallahi bukrata wiashiilaa.
Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha suci Allah, baik waktu pagi dan petang.
Atau bisa juga membaca bacaan berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar.
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.
Kemudian dilanjutkan dengan bacaan iftitah.
Bacaan Al Fatihah dan surat pendeknya
Setelah bacaan iftitah kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat Al A’la sebagai surat pendeknya. Lalu lakukan gerakan rukuk, sujud, dan duduk diantara dua sujud sebelum berdiri lagi untuk rakaat kedua.
Rakaat kedua
Tata cara melaksanakan rakaat kedua sama dengan rakaat pertama, hanya saja jumlah takbirnya adalah 5 kali saja. Di sela-sela takbir melafalkan doa yang sudah tertulis di atas.
Bacaan surat wajibnya adalah Al Fatihah dilanjutkan dengan surat pendeknya adalah Al Ghasiyyah. Dilanjutkan dengan gerakan rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, lalu diakhiri dengan salam.
Mengakhiri shalat Idul Fitri
Begitu selesai rakaat kedua, jamaah sebaiknya tidak langsung pulang, melainkan mendengarkan khutbah hingga selesai. Menurut sebuah sumber, khutbah dimulai dengan mengucap “Alhamdulillah.”
Shalat Idul Fitri adalah ibadah yang istimewa karena hanya dilakukan setahun sekali saja pada tanggal 1 Syawal. Momen Idul Fitri sendiri merupakan kesempatan untuk berkumpul bersama dengan keluarga, sehingga ibadah shalat Idul Fitri dapat dilakukan bersama-sama dengan keluarga. Buat Anda yang mudik ke kampung halaman, tentu momen ini makin spesial dan dinantikan bukan?