Mengenal Seni Karawitan Yogyakarta: Fungsi Serta Alat Musik yang Digunakan
Seni karawitan, yang juga disebut karawitan, merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan suara sebagai mediumnya. Nama karawitan sendiri berasal dari kata "rawit," yang dapat bermakna rumit dan berbelit-belit, namun juga mengandung arti halus, lembut, cantik berliku-liku, dan enak. Secara umum, karawitan berarti musik instrumental, tetapi dalam arti khusus, karawitan merujuk pada seni suara vokal atau instrumental berlaras slendro dan pelog.
Karawitan dapat menjadi pertunjukan independen atau disajikan bersama dengan seni lain seperti wayang, tari, ketoprak, ludrug, dan seni Jawa lainnya. Sebagai salah satu cabang seni, karawitan menggunakan suara sebagai bahan bakunya, sedangkan seni lainnya menggunakan medium berbeda seperti bahasa untuk seni sastra, gerakan untuk seni tari, dan bentuk serta warna untuk seni lukis.
Karawitan (sumber: anatara)
Fungsi-fungsi Seni Karawitan
Seni karawitan memiliki beragam fungsi yang membawa manfaat dan kepuasan baik bagi pencipta maupun para penikmatnya. Berikut ini adalah beberapa fungsi penting dari seni karawitan:
Pengiring Musik
Fungsi pertama dari seni karawitan adalah sebagai pengiring dalam seluruh penyajian seni. Dalam hal ini, seni karawitan menjadi salah satu elemen penting yang menyelaraskan dengan bagian-bagian lain dalam pertunjukan kesenian. Meskipun penting, terkadang seni karawitan juga berfungsi sebagai bagian yang mungkin kurang dominan dibandingkan tujuan utama dari pertunjukan seni tersebut.
Fungsi Sosial
Tidak jarang seni karawitan digunakan secara khusus sebagai sarana untuk memengaruhi perasaan atau pikiran mereka yang mendengarkannya demi tujuan sosial. Seni karawitan memiliki daya tarik yang kuat dalam menyampaikan pesan dan mengekspresikan nilai-nilai yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, seni karawitan sering digunakan dalam kegiatan pendidikan, penerangan, dukungan program, kampanye politik, atau acara keagamaan.
Fungsi Komersial
Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan hidup manusia, seni karawitan tidak hanya menjadi sarana untuk memenuhi kepuasan batiniah atau spiritual semata. Saat ini, seni karawitan juga menjadi sarana komersial yang berperan dalam memenuhi kebutuhan jasmaniah atau materi. Banyak seniman yang menggunakan keahliannya dalam seni karawitan untuk mendapatkan upah atau penghasilan secara profesional.
Ungkapan Jiwa
Seni karawitan mampu menjadi wadah bagi seorang seniman untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang ada di dalam jiwanya. Melalui seni karawitan, seniman dapat menyampaikan pesan, cerita, dan makna yang ingin disampaikan dengan penuh penghayatan dan keindahan.
Apresiasi
Fungsi apresiasi seni karawitan terjadi ketika penonton atau penikmat seni mengalami pengalaman baru setelah menikmati karya karawitan. Apresiasi ini dapat muncul melalui pertunjukan langsung maupun dengan cara mendengarkan rekaman karya seni karawitan. Dalam proses apresiasi, penonton dapat memahami makna dan keindahan yang terkandung dalam karya karawitan.
Hiburan
Seni karawitan juga berfungsi sebagai sarana hiburan yang menyenangkan hati dan jiwa penikmatnya. Dengan mendengarkan atau bermain karawitan, seseorang dapat merasa terhibur dan menikmati keindahan musik serta perasaan senang yang muncul di dalam hatinya.
Dengan berbagai fungsi yang dimiliki oleh seni karawitan, seni ini tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dan budaya, memberikan warna dan kekayaan akan kesenian tradisional Indonesia.
Karawitan (sumber: gudeg.net)
Alat Musik yang Digunakan Dalam Seni Karawitan
Alat musik yang digunakan dalam seni karawitan, khususnya dalam gamelan Jawa, adalah instrumen-instrumen yang terbuat dari perunggu dan kayu. Instrumen gamelan ini mencakup beberapa jenis, di antaranya:
Demung
Demung adalah instrumen gamelan berbentuk bilah persegi panjang yang terbuat dari perunggu. Instrumen ini disusun secara berderet dan terdapat dalam dua laras, yaitu laras slendro dengan enam bilah dan laras pelog dengan tujuh bilah.
Bonang
Bonang terdiri dari dua jenis, yaitu bonang besar atau bonang barung, dan bonang kecil atau bonang penerus. Bonang terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan memiliki benjolan di bagian tengah. Penataannya dilakukan dengan cara dua jajar atas dan depan dengan lima pencon, serta dua jajar bawah dan belakang dengan lima pencon untuk laras slendro, dan tujuh pencon untuk laras pelog.
Gambang
Gambang adalah instrumen gamelan berbentuk bilah persegi panjang yang terbuat dari kayu. Instrumen ini juga disusun berderet dan ada tiga jenis gambang dalam seperangkat gamelan yang lengkap, yaitu gambang slendro, gambang pelog bem, dan gambang pelog barang.
Kenong
Kenong terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan memiliki benjolan di bagian tengah. Ukurannya cenderung lebih besar dari bonang, dan penataannya dilakukan berjajar membentuk kotak.
Saron
Saron adalah instrumen gamelan berbentuk bilah persegi panjang yang terbuat dari perunggu. Ukuran dan nadanya lebih kecil dari demung, dan penataannya juga berderet.
Rebab
Rebab merupakan instrumen gamelan yang terbuat dari kayu dan dilapisi membran dari kulit hewan. Instrumen ini dilengkapi dengan dua buah dawai dan dimainkan dengan cara digesek.
Gong
Gong terbuat dari perunggu dengan bentuk bulat berongga dan memiliki benjolan di bagian tengah. Gong digantung pada rancakan untuk penataannya.
Instrumen-instrumen gamelan Jawa ini memainkan peran penting dalam menciptakan irama, harmoni, dan suasana khas dalam seni karawitan. Penyusunan dan penggunaan instrumen-instrumen ini dengan cermat memberikan identitas unik pada setiap karya karawitan yang dibawakan, mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.
Dengan berbagai jenis laras, pathet, dan irama, seni karawitan Jawa menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Seni karawitan Jawa memiliki peran besar dalam memperkaya dan menjaga tradisi musik Indonesia yang khas dan berbeda dari daerah lain di dunia.
Sambil menikmati karawitan yang menenangkan jiwa, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kenikmatan Bakpia Kukus Tugu Jogja. Bakpia kukus ini merupakan oleh-oleh khas dari Jogja yang telah memikat banyak lidah, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Bakpia Kukus Tugu Jogja memiliki rasa manis yang lembut dengan isian klepon, coklat, keju hingga strawberry yang lezat. Dibuat dengan resep tradisional dan menggunakan bahan-bahan berkualitas, bakpia kukus ini memiliki tekstur yang lembut dan cita rasa yang autentik. Setiap gigitan dari bakpia ini akan memanjakan lidah dan menambah kenikmatan momen menyelami karawitan.
Selamat menikmati pengalaman yang menggugah selera dan hati dengan menikmati karawitan bersama Bakpia Kukus Tugu Jogja di Jogja, kota istimewa yang penuh dengan pesona seni dan budaya Jawa.