• Lifestyle
  • ·
  • 13 Jun 2023

Tak Sekedar Corak, Ini Makna Tersembunyi dari 10 Jenis Batik Jogja

Batik Jogja, juga dikenal sebagai batik Yogyakarta, adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. Batik ini menggambarkan keindahan seni rupa tradisional dengan corak dan motif yang khas, serta mengandung nilai-nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Batik Jogja adalah cerminan dari keahlian dan kreativitas para pengrajin lokal, serta menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Jogja dan Indonesia secara keseluruhan.


Sejarah Batik Jogja dapat ditelusuri hingga ratusan tahun yang lalu. Keahlian dalam pembuatan batik di Jogja telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan tekniknya tetap terjaga hingga saat ini. Batik Jogja terkenal karena penggunaan warna-warna yang cerah dan kontras, serta motif-motif yang rumit dan mendetail. Setiap batik Jogja memiliki ciri khas yang membedakan dari batik-batik lain di Indonesia.


Salah satu hal yang menarik tentang Batik Jogja adalah makna dan simbolisme yang terkandung dalam setiap motifnya. Setiap motif batik Jogja memiliki cerita dan pesan tertentu, yang sering kali terkait dengan nilai-nilai kehidupan, kepercayaan, dan budaya lokal. Misalnya, motif Parang Rusak melambangkan kekuatan dan ketahanan, sedangkan motif Kawung melambangkan kemurnian dan keanggunan. Setiap motif batik Jogja memiliki cerita unik yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Jogja.

Batik Jogja (sumber: Riverspace)

Proses pembuatan Batik Jogja sangatlah rumit dan membutuhkan keahlian yang tinggi. Biasanya, batik dibuat melalui proses canting, yaitu dengan menggunakan alat khusus yang terbuat dari pipa kecil dengan lubang di ujungnya untuk mengaplikasikan malam (lilin cair) pada kain. Setelah itu, kain akan dicelupkan dalam pewarna untuk menghasilkan motif dan warna yang diinginkan. Proses pewarnaan dan pengulangan teknik ini membutuhkan ketelatenan dan kesabaran, menghasilkan karya seni yang memukau.


Batik Jogja tidak hanya terbatas pada kain panjang atau sarung, tetapi juga diaplikasikan dalam berbagai produk seperti baju, aksesoris, tas, dan barang-barang kerajinan lainnya. Penggunaan batik Jogja telah meluas dan mencakup berbagai industri, baik lokal maupun internasional. Hal ini juga menjadi dorongan bagi perkembangan ekonomi lokal dan pelestarian warisan budaya.


Sebagai simbol kebudayaan Indonesia, Batik Jogja telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia. Pengakuan ini memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap keunikan dan pentingnya Batik Jogja dalam identitas budaya bangsa. Ini juga mendorong kesadaran dan apresiasi yang lebih besar terhadap seni batik di kalangan masyarakat lokal maupun internasional.


Bagi pecinta seni dan budaya, Batik Jogja adalah salah satu kekayaan budaya yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Jogja. Kamu dapat mengunjungi pusat-pusat batik di Jogja, melihat langsung proses pembuatan batik, dan bahkan mempelajari teknik pembuatannya. Dengan memiliki sebuah karya batik Jogja, Kamu tidak hanya mendapatkan pakaian atau produk kerajinan yang indah, tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya yang bernilai tinggi.

Batik Jogja (sumber: IDN Times)

Jenis Motif Batik Yogyakarta dan Maknanya

Yogyakarta selalu memiliki motif batik yang menjadi ciri khas tersendiri dan tidak dijumpai pada kain batik lainnya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut macam-macam jenis batik di Yogyakarta dengan filosofinya yang harus kamu tahu.


  1. Batik Parang Rusak Barong

Batik Parang Rusak Barong (sumber: Semarang Pos)

Motif batik Parang Rusak Barong merupakan asal mula dari semua motif Parang yang terkenal. Selain berkembang di Yogyakarta, motif ini juga dikembangkan di Surakarta dengan perbedaan tertentu antara keduanya.


Batik Parang Rusak Barong memiliki filosofi yang sakral, sehingga tidak boleh digunakan sembarangan dalam acara. Dalam kepercayaan masyarakat, batik ini sebaiknya tidak digunakan dalam pernikahan karena dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan pengantin.


Motif ornamen pada batik ini menggambarkan kekuasaan dan senjata, dengan harapan bahwa pemakainya akan mendapatkan kekuatan yang lebih besar.


  1. Batik Kawung

Batik Kawung (sumber: Berkaos)

Batik Kawung merupakan batik khas Yogyakarta yang memiliki makna yang erat hubungannya dengan kehidupan kerajaan. Motif batik ini ditandai dengan empat buah bulatan lonjong yang saling silang. Sebagian besar motif batik Kawung menggunakan ragam hias dengan pola geometris.


Bulatan lonjong pada batik ini melambangkan buah Kawung atau kolang-kaling yang dikenal oleh masyarakat. Filosofi yang terkandung dalam batik ini adalah keadilan dan keperkasaan. Diharapkan melalui motif ini, seorang pemimpin dapat menjadi pelindung dan pemimpin yang baik bagi rakyatnya. Selain itu, motif Kawung juga mencerminkan keberadaan yang suci dan murni.


  1. Batik Sidomukti

Batik Sidomukti (sumber: Orami)

Batik Sidomukti berasal dari Yogyakarta dan merupakan motif batik khas dari keraton. Sidomukti memiliki arti "sejahtera dan mulia". Orang yang mengenakan batik ini diharapkan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan lahir dan batin, serta selalu memiliki kelimpahan.


Batik Sidomukti, yang terbuat dari soga alam, biasanya digunakan dalam acara pernikahan adat Jawa yang bersifat sakral, seperti siraman dan ijab. Motif batik yang diawali dengan kata "Sido" memiliki makna harapan agar cita-cita dan doa terwujud.


  1. Batik Ceplok Kasatrian

Batik Ceplok Kasatrian (sumber: Semarang Pos)

Batik Ceplok Kasatrian memiliki motif yang menonjol dengan pengulangan bentuk dasar geometris seperti segi empat, empat persegi panjang, oval, atau bintang yang membentuk bunga. Motif ini biasanya digunakan dalam kain kirab pengantin.


Dalam praktiknya, Batik Ceplok Kasatrian menggunakan unsur meru, gurda, dan parang yang memberikan kesan gagah bagi pemakainya.


  1. Batik Ciptoning

Batik Ciptoning (sumber: Semarang Pos)

Batik Ciptoning sering dipakai dalam acara resmi. Motif ini banyak digunakan oleh orang-orang kerajaan zaman dulu dalam mengatur negara.


Motif batik Ciptoning ini memiliki unsur gurdo, parang, dan wayang sebagai simbol kebijaksanaan. Diharapkan bahwa batik ini memberikan kesan berwibawa, sopan, bijaksana, dan tata krama yang baik 

bagi pemakainya.


  1. Batik Wahyu Tumurun

Batik Wahyu Tumurun (sumber: Semarang Pos)

Batik Wahyu Tumurun adalah batik yang khusus dipakai dalam tradisi Jawa seperti Temu Manten dan acara adat lainnya. Motif batik ini memiliki makna agar pasangan pengantin baru senantiasa mendapat anugerah dan diberkahi dengan keturunan yang baik.


Selain itu, terdapat juga motif batik Wahyu Tumurun yang lebih umum dan dapat digunakan dalam acara formal maupun informal. Batik ini sudah dikenal sejak tahun 1480 di wilayah Yogyakarta dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.


Setiap daerah memiliki variasi dan perkembangan ornamen hias yang ada dalam batik Wahyu Tumurun ini. Namun, untuk batik khusus di Yogyakarta, biasanya menggunakan motif burung merak. Motif batik ini menggambarkan kebahagiaan dan keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga yang langgeng.


  1. Batik Nitik

Batik Nitik (sumber: JNJ Batik)

Batik Nitik asal Yogyakarta merupakan ragam hias dengan bentuk yang melambangkan keanekaragaman seperti daun, sulur, dan bunga. Pola-pola tersebut membentuk pola geometris dan terlihat seperti hasil tenunan.


Batik Nitik dibuat dengan teknik dobel ikat yang dikenal sebagai "Patola" atau "Cinde". Dalam proses pembuatannya, batik Nitik Yogyakarta lebih banyak menggunakan warna coklat, putih, dan biru. Hingga saat ini, pembuatan batik Nitik masih lestari, terutama di Desa Wonokromo dekat Kotagede.


Seperti halnya jenis batik lainnya, batik Nitik juga memiliki makna dan arti. Salah satunya adalah batik Nitik cakar yang sering digunakan dalam upacara perkawinan. Tujuannya adalah agar pasangan yang menikah bisa mencari nafkah dengan pandai seperti ayam yang menggunakan cakarnya.


  1. Batik Slobog

Batik Slobog (sumber: Batik Prabu Seno)

Batik Slobog memiliki motif kotak-kotak yang membentuk segitiga sebagai ciri khasnya. Kain batik ini umumnya digunakan dalam acara pelantikan pejabat atau saat berduka.


Filosofi yang terkandung dalam batik ini menggambarkan harapan agar arwah orang yang meninggal dapat diterima dengan baik oleh Tuhan Yang Maha Esa, serta agar keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas. Selain itu, motif batik Slobog juga melambangkan harapan agar seorang pemimpin selalu mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.


  1. Batik Pamiluto

Batik Pamiluto (sumber: GeSa)

Motif batik Pamiluto umumnya digunakan pada saat pertunangan. Kata "pamilut" memiliki arti perekat atau tertarik. Makna motif batik ini adalah sebagai simbol pengikat antara calon pengantin, sehingga mereka dapat menjalin hubungan yang baik hingga pernikahan tiba. Motif batik ini terdiri dari truntum, parang, ceplok, dan motif lainnya.


  1. Batik Semen

Batik Semen (sumber: JNJ Batik)

Batik Semen memiliki makna kesuburan dan kemakmuran yang berhubungan dengan alam semesta. Motif batik ini menggambarkan kekayaan hidup manusia, meliputi tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan baik di darat, udara, maupun di air. Seperti motif batik parang, motif batik semen juga termasuk dalam daftar motif larangan.


Setiap motif batik khas Yogyakarta ini memiliki keunikan dan keindahannya sendiri, serta mengandung makna dan filosofi yang dalam. Warisan budaya ini terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikannya bagian penting dari identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam.


Selain belanja batik jika berkunjung ke Jogja jangan lupa untuk membeli Bakpia Kukus Tugu Jogja. Camilan yang terkenal ini akan menambah kenikmatan wisata Kamu di Jogja. Bakpia Kukus Tugu Jogja merupakan camilan tradisional yang menjadi ikon kota ini. Rasanya yang lezat dan teksturnya yang lembut membuat Bakpia Kukus Tugu Jogja menjadi favorit wisatawan yang berkunjung ke Jogja.


Membeli Bakpia Kukus Tugu saat berada di Jogja tidak hanya memberikan Kamu kenikmatan dalam menikmati camilan lezat ini, tetapi juga sebagai oleh-oleh yang cocok untuk keluarga, teman, atau kerabat di rumah. Kelezatan Bakpia Kukus Tugu Jogja akan mengingatkan mereka akan pengalaman wisata Kamu di Jogja.


Jadi, saat berkunjung ke Jogja, selain belanja batik yang terkenal, jangan lupa untuk mencicipi dan membeli Bakpia Kukus Tugu Jogja. Camilan ini akan menambah kenikmatan perjalanan Kamu dengan kelezatannya yang khas. Jangan lupa untuk bawa pulang Bakpia Kukus Tugu Jogja sebagai kenang-kenangan yang menyenangkan dari kota yang memikat ini ya lur.