• Travel
  • ·
  • 12 Aug 2024

Wisata Religi Jogja: Tempat Ibadah Bersejarah yang Wajib Dikunjungi

Yogyakarta telah lama dikenal sebagai kota wisata yang menawarkan berbagai destinasi indah dan terkenal di seluruh daerah, bahkan hingga mancanegara. Mulai dari pesona alamnya yang memukau hingga warisan budayanya yang kaya, Jogja selalu berhasil memikat hati para wisatawan. Tempat-tempat seperti Malioboro, Candi Prambanan, hingga Pantai Parangtritis menjadi beberapa destinasi yang kerap menjadi tujuan utama.

Namun, di balik gemerlapnya wisata populer tersebut, Jogja juga menyimpan kekayaan lain yang tak kalah menarik, yaitu wisata religi. Banyak yang mungkin belum menyadari bahwa Yogyakarta memiliki sejumlah tempat ibadah bersejarah yang menawarkan kedamaian dan keindahan arsitektur, sekaligus menjadi saksi bisu perjalanan spiritual dan budaya masyarakat setempat. Berikut ini adalah beberapa tempat ibadah bersejarah di Jogja yang wajib Anda kunjungi.

Masjid Gede Kauman

Salah satu wisata religi yang terkenal di Jogja adalah Masjid Gede Kauman, salah satu masjid tertua dan paling bersejarah di Yogyakarta. Terletak di dekat Alun-Alun Utara dan Keraton Yogyakarta, masjid ini telah didirikan pada tahun 1773 oleh Sultan Hamengkubuwono I. Arsitektur masjid yang dibuat dengan sentuhan khas Jawa dengan nilai-nilai Islami membuat masjid ini sangat menarik.

Masjid Gede Kauman memiliki tiga serambi yang luas, yaitu serambi depan, serambi dalam, dan serambi belakang. Di dalam masjid, terdapat mihrab yang indah dengan ornamen kaligrafi yang indah. Masjid ini juga memiliki menara yang tinggi. Menara ini digunakan sebagai tempat untuk mengumandangkan azan. Setiap Jumat, Masjid Gede Kauman selalu ramai oleh jamaah yang datang untuk melaksanakan salat Jumat.

Gereja Blenduk

Gereja Blenduk merupakan gereja tertua di Jogja yang dibangun pada tahun 1753. Gereja ini memiliki arsitektur bergaya Belanda yang khas dengan kubah besar di bagian atasnya. Kubah besar inilah yang pada akhirnya menjadi ciri khas Gereja Blenduk. Nama "Blenduk" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "berkubah".

Gereja ini masih aktif digunakan untuk ibadah hingga saat ini dan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang populer di Jogja. Interior gereja ini sangat indah, dengan jendela-jendela kaca patri yang berwarna-warni dan bangku-bangku kayu yang masih asli sejak zaman kolonial. Di dalam gereja, Anda akan merasakan suasana yang tenang dan khusyuk, membuatnya cocok untuk refleksi dan meditasi. Gereja Blenduk juga sering digunakan untuk acara pernikahan karena keindahan dan keunikannya.


Klenteng Poncowinatan

Klenteng Poncowinatan merupakan salah satu kelenteng tertua di Yogyakarta yang didirikan pada tahun 1879. Kelenteng ini terletak di Jalan Poncowinatan, dan menjadi tempat ibadah bagi umat Konghucu dan Taoisme disana. Kelenteng Poncowinatan memiliki arsitektur khas Tionghoa dengan ornamen-ornamen naga dan ukiran kayu yang indah. Di dalam kelenteng, Anda akan menemukan patung-patung dewa-dewa Tionghoa yang dipuja oleh umat Konghucu. 

Setiap tahun, kelenteng ini menjadi pusat perayaan Imlek di Jogja, yang dirayakan dengan meriah dan dihadiri oleh banyak orang. Kelenteng Poncowinatan adalah tempat yang tepat untuk mengenal lebih dekat tradisi dan kepercayaan umat Konghucu. Anda dapat menyaksikan upacara-upacara keagamaan yang diadakan di tempat wisata religi satu ini dan belajar tentang filosofi hidup yang dianut oleh umat Konghucu.

Pura Vaikuntha Vyomantara

Pura Vaikuntha Vyomantara adalah pura Hindu yang terletak di kompleks Taman Sari, Yogyakarta. Pura ini didirikan pada tahun 1993 dan menjadi tempat ibadah bagi umat Hindu di Yogyakarta. Arsitektur pura ini sangat indah dengan hiasan ornamen-ornamen khas Bali yang rumit, beserta dengan patung-patung dewa Hindu yang menghiasi setiap sudutnya.

Pura Vaikuntha Vyomantara sering digunakan untuk upacara-upacara keagamaan umat Hindu, seperti Galungan dan Kuningan. Suasana pura yang tenang dan damai membuatnya cocok untuk meditasi dan refleksi spiritual. Untuk mengunjungi pura ini, Anda perlu mengenakan pakaian yang sopan dan mengikuti aturan yang berlaku saat berkunjung.

Vihara Buddha Prabha

Vihara Buddha Prabha adalah vihara Buddha yang terletak di Jalan Magelang, Yogyakarta. Vihara ini didirikan pada tahun 1992 dan menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha di Jogja hingga kini. Arsitektur vihara ini sangat indah, dengan ornamen-ornamen Buddha yang menghiasi setiap sudutnya. Vihara ini juga memiliki patung Buddha yang besar dan indah di dalamnya.

Setiap hari, vihara Buddha Prabha digunakan untuk meditasi dan upacara-upacara keagamaan umat Buddha. Anda dapat melihat prosesi upacara yang diadakan di sini dan belajar tentang ajaran Buddha dari para biksu yang tinggal di vihara ini.

Masjid Kotagede

Masjid Kotagede adalah salah satu masjid tertua di Yogyakarta, Dibangun pada tahun 1640 oleh Sultan Agung, masjid ini terletak di kawasan Kotagede yang merupakan pusat perdagangan dan kebudayaan pada masa lampau.Masjid Kotagede memiliki serambi yang luas dan indah dengan ukiran-ukiran kayu yang rumit. Di dalam masjid, terdapat mihrab yang indah dengan ornamen kaligrafi yang rumit. Setiap Jumat, masjid ini selalu ramai oleh jamaah yang datang untuk melaksanakan ibadah. Masjid Kotagede juga sering digunakan untuk acara-acara keagamaan lainnya. Tak heran, banyak wisatawan yang menjadikan Masjid Kotagede sebagai salah satu destinasi wisata religi mereka.


(sumber foto: www.kompas.com)

Klenteng Gondomanan

Klenteng Gondomanan didirikan pada tahun 1879. Klenteng ini terletak di Jalan Gondomanan, dan menjadi tempat ibadah bagi umat Konghucu dan Taoisme. Klenteng Gondomanan memiliki arsitektur khas Tionghoa dengan ornamen-ornamen naga dan ukiran kayu yang indah. Di dalam klenteng, Anda akan menemukan patung-patung dewa-dewa Tionghoa yang dipuja oleh umat Konghucu.

Setiap tahun, klenteng ini menjadi pusat perayaan Imlek di Jogja, yang dirayakan dengan meriah dan dihadiri oleh banyak orang. Destinasi wisata religi ini memungkinkan pengunjung dapat menyaksikan upacara-upacara keagamaan yang diadakan dan belajar tentang filosofi hidup yang dianut oleh umat Konghucu.



Mengunjungi tempat ibadah bersejarah di Yogyakarta bukan hanya memberikan kesempatan untuk mengenal lebih dalam sejarah dan budaya kota ini, tetapi juga menjadi momen refleksi dan penghayatan spiritual. Setelah menikmati perjalanan spiritual mengunjungi berbagai tempat ibadah bersejarah di Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk membawa pulang Bakpia Kukus Tugu Yogyakarta sebagai oleh-oleh yang akan membuat momen wisata religi Anda di Yogyakarta semakin berkesan.