• Travel
  • ·
  • 09 Aug 2022

Monumen Jogja Kembali: Daya Tarik, Sejarah, dan Harga Tiket

Objek wisata Jogja memang tidak pernah ada habisnya untuk dibahas. Kali ini ada Monumen Jogja Kembali atau Monjali yang menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Kota Pelajar ini. Monumen ini didirikan untuk memperingati momen dimana para pejuang berhasil merebut Jogja dari Belanda sehingga Jogja bisa kembali berfungsi sebagai ibukota Republik Indonesia. 

Baca juga: The House of Raminten: Harga Menu, Lokasi, dan Info Lainnya 

Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang monumen yang satu ini? Simak artikel berikut sampai selesai ya!

Daya Tarik: Dari Replika Pesawat Sampai Ruang Hening

Foto oleh @audreytabitha_

Replika Pesawat Cureng di pintu timur dan replika Pesawat Guntai menyambut pengunjung ketika pertama kali memasuki area monumen. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat senjata mesin beroda lengkap di atas podium.

Setelah turun dari podium menuju pelataran, ada sebuah dinding yang memuat 420 nama pejuang yang gugur pada 19 Desember 1948 sampai 29 Juni 1949. Ada juga puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar yang ditujukan khusus bagi para pejuang yang tidak diketahui namanya.

Bangunan utama monumen terbagi menjadi 4 ruang museum yang menyimpan banyak benda-benda yang menjadi saksi bisu bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaaan. Setidaknya ada sekitar 1000 koleksi tentang peristiwa Satu Maret, perjuangan sebelum kemerdekaan sampai sejarah kota Jogja yang menjadi ibukota negara.

Sementara itu, di Ruang Sidang Utama bisa ditemukan kursi tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman. Ruangan ini juga sering disewakan untuk berbagai acara mulai dari pesta pernikahan hingga seminar umum.

Koleksi unik lain di monumen ini adalah 40 relief yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dari 17 Agustus 1945 sampai 28 Desember 1949, 10 diorama yang menggambarkan situasi penyerangan Belanda ke Maguwo tanggal 19 Desember 1949, Serangan Umum Satu Maret, Perjanjian Roem Royen, hingga peringatan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1949 di Gedung Agung Yogyakarta.

Yang tidak kalah menarik adalah Ruang Hening yang terletak di lantai teratas monumen. Area yang berbentuk lingkaran ini dilengkapi tiang bendera di tengah ruangan, relief tangan yang menggambarkan perjuangan fisik di dinding sebelah barat dan perjuangan diplomatis di sebelah timur. Ruang Hening juga disebut dengan Garbha Graha yang digunakan untuk mendoakan para pahlawan sekaligus merenungi perjuangan mereka.

Sejarah di Balik Monumen Jogja Kembali

Foto oleh @satriajnugroho

Seperti yang sudah disinggung di atas, monumen ini dibangun untuk memperingati kembalinya Jogja di bawah kekuasaan pemerintahan Indonesia. Serangan Umum Satu Maret adalah peristiwa bersejarah yang melatarbelakangi pembangunan monumen ini. Kala itu, pasukan TNI berhasil mengalahkan pasukan Belanda dengan telak dan memaksa mereka untuk mundur dari Jogja.

Monumen Jogja Kembali dibangun pada 29 Juni 1985 dan selesai pada tanggal 6 Juli 1989. Bangunan monumen ini berbentuk gunung, yang melambangkan kesuburan serta bermakna melestarikan budaya nenek moyang. Letak bangunan ini sendiri tepat pada sumbu imajiner yang menghubungkan Kraton, Tugu, Panggung Krapyak, Merapi, dan Parang Tritis.

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka

  • Alamat: Jl. Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581.

  • Jam buka: Selasa-Minggu, 08.00-16.00 WIB.

Anda yang tertarik dengan sejarah wajib mengunjungi monumen yang satu ini. Harga tiketnya sangat murah, yaitu hanya Rp 10 ribu saja. Jika Anda datang bersama rombongan lebih dari 30 orang, maka Anda akan mendapatkan diskon sebesar 10%. Sedangkan pengunjung dari panti asuhan dan murid TK akan mendapatkan diskon sebesar 50%.