• Culinary
  • ·
  • 13 Sep 2023

11 Kuliner Khas Jogja yang Mulai Langka dan Sulit Ditemukan

Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terkenal dengan kulinernya yang lezat dan beragam. Kota ini merupakan rumah bagi berbagai macam kuliner tradisional, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat.


Namun, di balik kekayaan kulinernya, Yogyakarta juga memiliki beberapa kuliner langka yang semakin sulit ditemukan. Kuliner-kuliner ini memiliki cita rasa yang khas dan unik, namun sayangnya tidak lagi populer di kalangan masyarakat

Kuliner Khas Jogja (sumber: phinemo)

Berikut adalah beberapa kuliner langka khas Yogyakarta yang semakin sulit ditemukan:


  1. Kipo

Kipo mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun sebenarnya ini adalah salah satu cemilan basah khas Jogja. Makanan ini memiliki bentuk lonjong kecil berwarna hijau dengan aroma pandan yang wangi. Kipo juga memiliki isian parutan kelapa yang manis, menciptakan harmoni rasa gurih dan manis yang khas.

Kipo (sumber: yummy app)

Nama "kipo" sendiri merupakan akronim dari "iki opo" yang dalam bahasa Jawa berarti "ini apa". Nama ini mencerminkan rasa penasaran orang yang pertama kali melihat makanan ini dan bertanya-tanya apa sebenarnya makanan hijau tersebut. Saat ini, kipo hanya dapat ditemukan di beberapa tempat, terutama di daerah Kotagede.


  1. Growol

Growol adalah makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari ketela pohon atau singkong. Proses pembuatannya cukup panjang, mulai dari perendaman selama tiga hari tiga malam, mencacah, hingga proses pengukusan dengan daun pisang. Growol memiliki aroma yang khas dan rasa hambar, dan biasanya disantap dengan kethak blondo atau tempe benguk. Kamu bisa menemukan growol di pasar tradisional Kulon Progo.


  1. Tempe Benguk

Berbeda dari tempe biasa yang terbuat dari kacang kedelai, tempe benguk dibuat dari kacang koro. Karena bahan dasarnya berbeda, tempe ini lebih keras dan memiliki rasa gurih. Biasanya disajikan dengan geblek atau diolah menjadi besengek. Tempe benguk masih bisa ditemukan di pasar tradisional.

Tempe Bungkuk (sumber: yummy app)

  1. Kembang Waru

Kembang waru merupakan kue khas Kotagede yang memiliki bentuk menyerupai bunga mekar dengan warna coklat. Kue ini telah ada sejak zaman Mataram Islam dan memiliki filosofi yang dalam. Dulunya, hanya keluarga kerajaan dan bangsawan yang bisa menikmati kembang waru pada acara tertentu. Meskipun masih ada di pasar tradisional, kembang waru semakin jarang karena kesulitan mendapatkan cetakan khusus.


  1. Bolu Emprit

Bolu emprit adalah makanan kering yang jarang ditemukan di swalayan, namun masih bisa ditemui di toko oleh-oleh dan pasar tradisional. Terbuat dari parutan kelapa dan tepung kanji, ukurannya yang kecil membuatnya disebut "emprit" seperti burung gereja. Bolu emprit memiliki rasa yang sangat manis dan lezat, serta meleleh begitu masuk ke dalam mulut. Jika Kamu berkunjung ke Jogja, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan tradisional yang unik ini.

Bolu Emprit (sumber: herbaban)

  1. Bubur Saren

Bubur saren adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang sudah ada sejak zaman dahulu. Bubur ini terbuat dari tepung beras ketan yang dimasak dengan santan dan gula merah. Bubur saren biasanya disajikan dengan taburan kacang tanah dan kismis. Bubur saren memiliki cita rasa yang manis dan gurih. Bubur ini biasanya disajikan saat pagi hari atau sore hari sebagai camilan atau pengganti sarapan.


  1. Berongkos

Berongkos adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta yang terbuat dari nasi yang dibungkus dengan daun pisang. Berongkos biasanya berisi nasi, urap, tempe, tahu, dan sambal. Berongkos memiliki cita rasa yang gurih dan nikmat. Nasi yang dibungkus dengan daun pisang memiliki aroma yang khas. Urap, tempe, dan tahu yang disajikan bersama berongkos menambah cita rasa yang semakin lezat.


  1. Gatot dan Tiwul

Gatot dan tiwul adalah dua jenis makanan tradisional yang terbuat dari singkong. Gatot terbuat dari singkong yang direbus dan dikeringkan, sedangkan tiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan dan ditumbuk halus. Gatot dan tiwul biasanya disajikan dengan gula merah atau kelapa parut. Kedua makanan ini memiliki cita rasa yang manis dan gurih.

Gatot dan Tiwul (sumber: gudeg bagong)

  1. Wajik

Wajik adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan gula merah. Wajik biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup. Wajik memiliki cita rasa yang manis dan gurih. Wajik biasanya disajikan dengan taburan parutan kelapa.


  1. Apem

Apem adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Apem biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup. Apem memiliki cita rasa yang manis dan gurih. Apem biasanya disajikan dengan taburan parutan kelapa.


  1. Jenang Garut

Jenang Garut adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Jenang Garut biasanya disajikan sebagai camilan atau hidangan penutup. Jenang Garut memiliki cita rasa yang manis dan gurih. Jenang Garut biasanya disajikan dengan taburan parutan kelapa.


Kuliner-kuliner langka ini menjadi bagian penting dari warisan kuliner Jogja yang perlu dilestarikan agar tidak terlupakan oleh generasi mendatang. Jika Kamu memiliki kesempatan, coba eksplorasi dan nikmati kelezatan makanan-makanan khas yang semakin sulit ditemukan ini.


Kurangnya peminat dan persaingan dari kuliner modern menjadi salah satu faktor penyebab kuliner langka khas Yogyakarta semakin sulit ditemukan. Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kuliner langka khas Yogyakarta juga menjadi faktor penyebab kuliner ini semakin terlupakan.


Untuk melestarikan kuliner langka khas Yogyakarta, diperlukan upaya dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pelaku usaha kuliner. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan pembinaan kepada para pelaku usaha kuliner langka khas Yogyakarta. 


Kamu dapat turut serta dalam mempromosikan kuliner langka khas Yogyakarta kepada orang lain. Pelaku usaha kuliner langka khas Yogyakarta dapat berinovasi dalam hal penyajian dan pemasaran agar kuliner ini lebih menarik bagi masyarakat.


Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan kuliner langka khas Yogyakarta dapat terus dilestarikan dan tidak hilang ditelan zaman.


Setelah menikmati makanan khas Jogja yang langka, jangan lupa untuk membeli Bakpia Kukus Tugu Jogja sebagai oleh-oleh. Bakpia ini adalah salah satu makanan khas Jogja yang paling populer.


Bakpia Kukus Tugu Jogja memiliki tekstur yang lembut dan empuk, serta isian kacang hijau yang manis dan legit. Bakpia ini tersedia dalam berbagai varian rasa, termasuk original, cokelat, keju, dan varian lainnya. Bakpia Kukus Tugu Jogja adalah camilan yang lezat dan memuaskan. Bakpia ini juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman.


Jadi, setelah menikmati makanan khas Jogja yang mulai langka diatas, jangan lupa untuk membawa pulang Bakpia Kukus Tugu Jogja. Ini adalah cara yang sempurna untuk melengkapi kulinermu di Jogja, menambahkan sentuhan manis pada pengalaman kulinermu di Jogja, dan membuat perjalananmu semakin istimewa. Selamat menikmati ya lurrr!