3 Kuliner Khas Jogja dari Ketupat dan Makna Dibaliknya
Ketupat adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari nasi yang dimasak dalam anyaman daun kelapa yang membentuk segi delapan. Sejarah ketupat sendiri cukup panjang dan berasal dari masa sebelum penyebaran agama Islam di Indonesia.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa ketupat berasal dari kebiasaan masyarakat di Indonesia kuno yang melakukan perjalanan jauh menggunakan kereta kuda atau delman. Pada saat itu, masyarakat menyadari bahwa nasi yang dimasak dalam wadah biasa cenderung mudah tumpah dan berantakan selama perjalanan. Oleh karena itu, mereka mulai memasak nasi dalam anyaman daun kelapa agar nasi tetap kokoh dan tidak mudah tumpah.
Setelah agama Islam masuk ke Indonesia, ketupat menjadi makanan yang sangat populer selama perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Hal ini karena ketupat merupakan simbol dari kesederhanaan dan kebersamaan dalam berbagi makanan bersama keluarga dan teman-teman.
Ketupat (sumber: idn times)
Selain itu, ketupat juga memiliki makna simbolik yang mendalam dalam budaya Jawa. Bentuk segi delapan pada ketupat dianggap melambangkan delapan arah mata angin yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa. Selain itu, ketupat juga dianggap sebagai simbol keseimbangan antara dunia material dan spiritual.
Hingga saat ini, ketupat tetap menjadi makanan tradisional yang sangat populer di Indonesia, terutama selama perayaan Idul Fitri atau Lebaran. Makanan ini juga banyak dikonsumsi di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Ketupat sebenarnya telah dikenal oleh masyarakat sejak zaman dahulu kala. Menurut sejarah, ketupat diperkirakan telah ada sejak masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Ketupat kemudian menjadi populer pada masa penyebaran agama Islam di Indonesia, terutama pada saat perayaan Idul Fitri.
Di Jogja, ketupat juga menjadi makanan pokok saat perayaan Idul Fitri. Ada beberapa tradisi yang terkait dengan ketupat di Jogja, seperti melakukan upacara adat gumbreg (makan bersama ketupat) dan membuat tumpeng ketupat sebagai penutup acara.
Selain itu, ketupat juga memiliki makna dan filosofi tersendiri dalam budaya Jawa. Konon, bentuk dari ketupat yang segi empat melambangkan empat sifat manusia yang harus dijaga, yaitu keadilan, kebenaran, keseimbangan, dan kesederhanaan. Selain itu, ketupat juga melambangkan kemurnian dan kesucian hati.
Ketupat (sumber: kompas)
Makna Dibalik Ketupat
Ketupat merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang memiliki makna yang cukup dalam. Dalam konteks budaya Indonesia, ketupat memiliki beberapa makna, di antaranya:
Simbol kesucian dan kesederhanaan
Ketupat dibuat dari anyaman daun kelapa yang sederhana namun kokoh, sehingga melambangkan keteguhan dan ketahanan dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam hidup. Selain itu, ketupat juga melambangkan kesucian karena bahan-bahannya diambil dari alam yang dianggap suci.
Lambang persatuan dan kesatuan
Ketupat dibuat dari anyaman daun kelapa yang terlihat seperti jaring-jaring yang saling terkait, menggambarkan pentingnya persatuan dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat gotong royong yang selalu dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.
Simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Ketupat sebagai makanan yang terbuat dari bahan-bahan alami, mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Tuhan. Ketupat juga dianggap sebagai simbol berkat dan keselamatan karena melambangkan rasa syukur dan kepercayaan kepada Tuhan.
Wujud kebersamaan dan perdamaian
Ketupat sering dihidangkan dalam acara-acara sosial seperti Lebaran atau pernikahan, dan dijadikan sebagai makanan yang dapat disantap bersama-sama. Hal ini menunjukkan rasa kebersamaan dan persaudaraan yang erat di antara sesama.
Dengan demikian, ketupat bukan hanya sekadar makanan yang enak, melainkan juga memiliki makna yang dalam dan mendalam dalam budaya Indonesia.
Kuliner Khas Jogja yang Menggunakan Ketupat
Beberapa makanan di Jogja yang menggunakan ketupat sebagai bahan atau pelengkap antara lain:
Gudeg
Gudeg (sumber: media jogja)
Gudeg adalah makanan khas Jogja yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah. Biasanya disajikan dengan ketupat, ayam goreng, telur, dan sambal krecek.
Kupat Tahu
Kupat Tahu (sumber: doyan resep)
Kupat tahu adalah makanan yang terdiri dari ketupat, taoge, tahu goreng, dan sayuran segar yang disiram dengan bumbu kacang dan kecap. Kuliner ini sangat populer di daerah Jogja dan sekitarnya.
Ketupat Gule
Ketupat Gule (sumber: cookpad)
Ketupat gule adalah makanan yang terdiri dari ketupat dan gulai kambing atau daging yang dimasak dengan rempah-rempah khas Indonesia. Makanan ini sangat populer di Jogja dan sekitarnya.
Itulah beberapa makanan di Jogja yang menggunakan ketupat sebagai bahan atau pelengkap. Makanan-makanan tersebut sangat terkenal di daerah Jogja dan sering dijumpai di warung-warung makan dan restoran. Selain menu dari ketupat tersebut, jika berkunjung ke Jogja jangan lupa untuk membawa oleh oleh khas kota sultan ini ya lurrr yakni Bakpia Kukus Tugu Jogja 😀