7 Kuliner Jogja Lezat yang Wajib Anda Coba
Kuliner jogja menjadi bagian tidak terpisahkan dari kekayaan pariwisata budaya Yogyakarta. Siapapun yang berkunjung ke jogja, tidak akan sempurna tanpa mampir ke warung-warung kuliner lokal yang khas dan tidak ada duanya. Ini dia 7 kuliner legendari jogja sebagai ide wisata kuliner anda.
Gudeg
Gudeg, sebuah kuliner Jogja yang legendaris, telah menarik perhatian banyak orang yang berkunjung ke kota tersebut. Sejarah awal gudeg dapat ditelusuri ke masa lampau, ketika para penduduk setempat mencoba memanfaatkan bahan pangan yang tersedia dengan cara memasaknya dalam waktu yang lama. Proses memasak yang panjang ini memungkinkan bumbu dan rempah-rempah meresap dengan sempurna ke dalam santan, telur, dan potongan daging.
Gudeg (sumber: liputan6.com)
Keunikan cita rasa gudeg yang manis dan gurih ini telah menarik perhatian banyak orang dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh terkenal dari kalangan artis dan pejabat pemerintah pusat. Dengan sejarah panjang dan kualitas yang terjaga, gudeg telah menjadi salah satu warisan kuliner Jogja yang membanggakan, terus menarik para pelancong untuk mencicipi kelezatannya yang tak tertandingi.
Osen mercon
Oseng Mercon, sebuah kuliner Jogja unik yang memunculkan bayangan akan ledakan pedas di lidah, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner Jogja dan bahkan di seluruh Nusantara. Nama yang menyerupai petasan mencerminkan kepedasan yang di luar nalar namun tetap mengundang rasa penasaran dan keberanian untuk mencobanya. Asal usul nama "Oseng Mercon" sendiri bermula ketika budayawan terkenal, Emha Ainun Najib, memberikan nama tersebut ketika ia mencoba hidangan ini di warung Bu Narti, yang terkenal dengan oseng merconnya. Oseng Mercon adalah hidangan yang terdiri dari daging kikil sapi, lemak, dan jeroan yang diolah dengan bumbu rempah dan penuh dengan cabe rawit. Tujuannya jelas, untuk menciptakan sensasi pedas yang luar biasa, yang tidak hanya menyengat lidah, tetapi juga menantang selera.
Oseng Mercon (sumber: jogjakita.co.id)
Awalnya, Oseng Mercon hanya dikenal di kalangan lokal Jogja, namun kini popularitasnya telah merambah ke seluruh Nusantara. Bahkan, berbagai inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan variasi rasa dan jenisnya. Mulai dari Oseng Mercon cumi, kates muda, paru, hingga oncom, setiap varian memberikan pengalaman rasa yang berbeda dan menambah kekayaan kuliner Jogja.
Jika berkunjung ke Jogja, mencicipi beragam varian Oseng Mercon tentu menjadi pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Bagi para pecinta pedas dan penikmat kuliner yang berani mencoba hal baru, Oseng Mercon merupakan salah satu opsi yang sangat direkomendasikan untuk dicoba.
Tiwul
Tiwul, kuliner Jogja dengan sejarah panjang, memiliki peran unik dalam budaya kuliner daerah tersebut. Meskipun saat ini lebih dikenal sebagai jajanan manis dengan parutan kelapa, asal-usulnya sebagai makanan pokok pengganti nasi di Gunung Kidul, Jogja, menarik perhatian.
Tiwul (sumber: jogja.tribunnews.com)
Awal mula penemuan tiwul dipicu oleh keterbatasan ekonomi di Gunung Kidul. Masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membeli beras menjadikan nasi sebagai makanan mewah. Maka lahirlah tiwul, yang terbuat dari singkong. Proses pembuatannya memakan waktu, dimulai dari pengeringan singkong mentah menjadi gaplek di bawah sinar matahari, kemudian dihaluskan dan dikukus hingga pulen seperti nasi. Tiwul menjadi simbol kearifan lokal dan kreativitas dalam mengatasi keterbatasan.
Bakpia tugu
Kuliner Jogja memang menawarkan kekayaan yang luar biasa, dari hidangan berat yang menggugah selera hingga jajanan yang mengundang selera. Namun, dalam dunia oleh-oleh khas Jogja, Bakpia Tugu memegang peranan istimewa. Sebagai salah satu ikon kuliner Jogja, Bakpia Tugu selalu menjadi pilihan utama sebagai oleh-oleh bagi para pengunjung yang datang ke kota ini.
Bakpia Tugu Jogja (sumber: kompas.com)
Keistimewaan Bakpia Tugu terletak pada proses memasaknya yang unik, menggunakan teknik pengukusan yang membuat kulitnya menjadi lembut dan basah, serta isian yang begitu melumer di mulut. Setiap gigitan menyajikan cita rasa yang khas dan mengundang untuk dinikmati berulang kali. Bakpia Tugu tidak hanya sekedar oleh-oleh, namun juga menjadi bagian dari kenangan manis akan kelezatan kuliner Jogja.
Bakmi Jogja
Bakmi Jawa menonjol di dunia kuliner Jogja dengan pengolahannya yang unik, direbus di atas wajan kecil, dan disajikan satu porsi per pembelian untuk menjaga cita rasanya yang khas. Penjualnya mudah dikenali dengan membawa rombong khusus sebagai tempat memasak di depan tempat berjualan.
Bakmi Jogja (sumber: kompas.com)
Bakmi Jogja hadir dalam beragam varian, mulai dari bakmi Jawa yang direbus, bakmi goreng, hingga nasi goreng. Cocok dinikmati saat senja hingga malam hari, terutama saat suasana malam yang gerimis dan sendu. Rasanya yang hangat dengan bumbu khasnya membuat bakmi Jogja menjadi pilihan tepat untuk menikmati momen-momen seperti itu.
Tengkleng Gajah
Ketika mendengar sebutan "tengkleng gajah", mungkin Anda akan merasa kaget, namun sebenarnya itu bukanlah hidangan tengkleng dengan daging gajah. Tengkleng gajah adalah sajian khas yang mirip dengan sup atau gulai, terdiri dari berbagai macam bahan seperti daging, jeroan, dan tulang kambing. Nama "gajah" yang melekat padanya merujuk pada porsi penyajiannya yang besar, mencerminkan kesan kemurahan dan kelimpahan.
Tengkleng Gajah (sumber: hipwee.com)
Hidangan ini merupakan bagian dari kekayaan kuliner Jogja, di mana olahan tulang daging kambing yang berukuran besar disajikan dengan citarasa yang istimewa. Tulang kambing yang disertakan dalam tengkleng masih melekat pada beberapa potongan daging dan sumsum yang tersembunyi di dalamnya, menambah kelezatan dan aroma yang khas. Inilah pengalaman kuliner jogja yang tak terlupakan, memperkaya pengalaman menjelajahi ragam masakan tradisional Indonesia.
Mie Lethek
Mie Lethek adalah salah satu kuliner unik Jogja yang menarik perhatian. Namanya diambil dari penampilan mie yang terlihat kusam dan kotor, dengan warna abu-abu kecoklatan yang tak biasa. Ini disebabkan oleh bahan-bahan alami yang digunakan tanpa tambahan pengawet atau pewarna. Mie ini terbuat dari singkong yang dikeringkan, ditumbuk halus, dan kemudian dijadikan mie.
Mie Lethek (sumber: masakapahariinii.com)
Proses pembuatannya yang alami memberikan cita rasa yang istimewa. Mie Lethek bisa disajikan dalam berbagai cara, baik direbus dengan kuah maupun ditiriskan seperti mie goreng. Meskipun bumbunya sederhana, rasanya tetap lezat dan unik. Ini adalah pengalaman kuliner yang wajib dicoba setidaknya sekali seumur hidup bagi pecinta kuliner Jogja.
Dari Gudeg yang legendaris hingga Mie Lethek yang unik, tujuh kuliner legendaris ini mencerminkan keberagaman dan kekayaan cita rasa yang menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Sejarah panjang dan kualitas yang terjaga dari kuliner-kuliner ini menjadikannya tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai warisan budaya yang membanggakan bagi Jogja. Dengan ragam pilihan yang mengundang selera, setiap kunjungan ke Jogja tidak akan lengkap tanpa mencicipi kelezatan tak tertandingi dari kuliner-kuliner legendaris ini.
Khusus untuk Bakpia Kukus Tugu Jogja, Anda dapat membelinya langsung dari beberapa gerai bakpia tugu jogja kami!