• Culinary
  • ·
  • 17 Apr 2023

8 Hidangan Takjil untuk Buka Puasa Khas Jogja yang Ngangenin

Takjil adalah hidangan kecil yang biasanya dikonsumsi untuk membatalkan puasa atau saat berbuka puasa selama bulan Ramadan. Takjil biasanya berupa makanan atau minuman ringan yang disajikan setelah waktu berbuka tiba, untuk mengganjal perut agar tidak merasa lapar dan haus selama menunggu waktu makan berikutnya di malam harinya. 


Takjil umumnya berupa makanan atau minuman yang manis dan segar, yang bertujuan untuk mengembalikan energi dan cairan yang hilang selama berpuasa sepanjang hari. Beberapa contoh takjil yang populer di Indonesia antara lain kolak, es buah, es campur, bubur kacang hijau, kurma, dan lain sebagainya.


Takjil tidak hanya dikonsumsi di Indonesia, namun juga di negara-negara Muslim lainnya di seluruh dunia. Dalam beberapa budaya, takjil sering kali menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa dan dipersembahkan kepada tamu yang datang untuk bersama-sama berbuka puasa.

Takjil Khas Jogja (sumber: bisnisumkm.com)


Manfaat Mengonsumsi Takjil Setelah Berpuasa Seharian

Takjil memiliki beberapa fungsi dalam budaya dan tradisi berbuka puasa di masyarakat Muslim, di antaranya:


  1. Mempercepat pemulihan energi

Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan asupan energi dan nutrisi yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik dan mental. Takjil yang mengandung gula, karbohidrat, dan vitamin dapat memberikan asupan energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memulihkan kondisi setelah seharian berpuasa.


  1. Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Takjil juga berfungsi untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh setelah berpuasa seharian. Beberapa jenis takjil yang mengandung air dan gula, seperti es buah atau air gula, dapat membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang saat berpuasa.


  1. Mempererat tali silaturahmi

Takjil juga menjadi momen yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, atau tetangga. Biasanya, orang akan berbagi takjil dengan orang di sekitarnya sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian sosial.


  1. Meningkatkan keberkahan

Dalam tradisi Muslim, memberikan takjil kepada orang lain yang berpuasa dianggap sebagai amalan yang baik dan dapat meningkatkan keberkahan. Hal ini juga menjadi kesempatan untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan atau yang tidak mampu membeli takjil sendiri.


Dalam keseluruhan, takjil memainkan peran penting dalam budaya dan tradisi berbuka puasa di masyarakat Muslim. Selain memberikan asupan nutrisi dan energi, takjil juga memiliki nilai sosial, kebersamaan, dan keberkahan yang sangat dihargai oleh masyarakat.


Takjil Khas Jogja yang Banyak Diburu

Berikut adalah beberapa takjil khas Jogja:


  1. Wedang Ronde

Wedang Ronde (sumber: klatenkab.go.id)


Wedang ronde adalah minuman hangat yang terbuat dari bola-bola tepung ketan yang diisi dengan kacang hijau atau kacang tanah dan disajikan dalam kuah jahe manis. Minuman ini terbuat dari bola-bola ketan yang diisi dengan kacang hijau yang sudah dimasak dan disajikan dalam kuah jahe yang manis dan aromatik.


Kuah jahe ini terbuat dari air, gula merah, jahe, dan bahan-bahan lain seperti daun pandan dan biji cengkeh, yang memberikan rasa khas pada minuman ini. Bola-bola ketan yang diisi dengan kacang hijau biasanya disebut ronde, dan itulah mengapa minuman ini disebut Wedang Ronde.


Selain rasanya yang enak dan aromatik, Wedang Ronde juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu menghangatkan tubuh dan memperbaiki sistem pencernaan. Sehingga sangat cocok sebagai takjil saat berpuasa.


  1. Es Dawet

Es Dawet (sumber: frisianflag.com)


Es dawet adalah minuman dingin yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula merah yang disajikan dengan es batu. Biasanya, Es Dawet disajikan dalam mangkuk atau gelas besar dengan es serut dan susu kental manis di atasnya. Beberapa varian Es Dawet juga bisa ditambahkan dengan potongan nangka, alpukat, atau buah lainnya untuk memberikan rasa yang lebih segar.


Selain rasanya yang enak dan menyegarkan, Es Dawet juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti membantu mengatasi dehidrasi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kesehatan pencernaan karena mengandung serat.


  1. Kolak

Kolak (sumber: tokopedia)


Kolak adalah sebuah makanan atau minuman yang terbuat dari campuran pisang, ubi, dan labu yang dimasak dengan santan dan gula. Kolak biasanya disajikan sebagai hidangan penutup atau sebagai camilan. Di Jogja, kolak sangat populer dan menjadi hidangan yang biasa disajikan pada bulan Ramadan atau saat acara-acara tertentu.


Ada banyak variasi kolak, seperti kolak pisang, kolak ubi, kolak labu, dan kolak ketan. Beberapa varian kolak juga ditambahkan dengan bahan-bahan seperti kolang-kaling, biji salak, atau mutiara dari sagu. Selain itu, ada juga kolak yang menggunakan gula aren sebagai pengganti gula pasir, yang memberikan rasa yang sedikit berbeda.


  1. Jadah Tempe

Jadah Tempe (sumber: kompas.com)


Jadah tempe adalah jajanan khas Jogja yang terbuat dari ketan yang digiling dan dicampur dengan tempe goreng. Jadah tempe biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti sambal goreng tempe, sambal terasi, atau ayam goreng. 


Beberapa daerah di Jogja juga menambahkan rempah-rempah lainnya untuk memberikan rasa yang lebih kaya, seperti daun salam, serai, dan lengkuas. Makanan ini biasanya disajikan dalam bentuk segi empat dan dapat dinikmati sebagai hidangan utama atau camilan. Selain enak, jadah tempe juga kaya akan nutrisi karena mengandung protein dan karbohidrat yang tinggi.


  1. Sate Klathak

Sate Klathak (sumber: kompas)


Sate Klathak adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari kota Yogyakarta. Makanan ini terbuat dari daging sapi atau kambing yang dipotong-potong kecil dan ditusuk ke dalam bambu atau sate lidi, kemudian dibakar di atas arang dengan api yang sangat panas hingga matang. 


Biasanya, sate klathak disajikan dengan nasi putih dan sayuran seperti mentimun, tomat, dan kol. Beberapa penjual juga menambahkan lontong atau ketupat sebagai pengganti nasi putih. Makanan ini sangat populer di Yogyakarta dan sering dijajakan di pinggir jalan atau pasar malam. Sate klathak sangat cocok dinikmati sebagai camilan atau sebagai hidangan utama dalam acara makan bersama keluarga atau teman.


  1. Gudeg

Gudeg (sumber: fimela)


Gudeg merupakan makanan yang sangat populer di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Makanan ini biasanya disajikan sebagai hidangan utama pada acara-acara spesial seperti pernikahan, khitanan, atau acara keluarga lainnya. Selain itu, gudeg juga tersedia di banyak warung makan dan restoran di Yogyakarta dan Jawa Tengah, sehingga mudah ditemukan dan dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.


  1. Gethuk

Gethuk (sumber: pikiran-rakyat.com)


Gethuk adalah jajanan tradisional khas Yogyakarta yang terbuat dari ketan dan gula aren yang dimasak dan kemudian dipotong-potong. Gethuk memiliki tekstur yang kenyal dan lembut serta rasa yang manis. Ada beberapa jenis gethuk, tergantung dari bahan baku yang digunakan. Misalnya, gethuk ketela biasanya berwarna putih, sedangkan gethuk singkong berwarna ungu. Ada juga gethuk dengan tambahan kelapa parut atau kacang, untuk memberikan rasa dan tekstur yang lebih kaya.


  1. Bakpia Kukus Tugu Jogja

Bakpia Kukus Tugu Jogja (sumber: pikiran-rakyat.com)


Yang terakhir, Kamu dapat mengonsumsi Bakpia Kukus Tugu Jogja sebagai takjil untuk buka puasa. Bakpia Kukus Tugu Jogja adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang biasa dijadikan sebagai camilan atau oleh-oleh. Jika Kamu ingin mengkonsumsinya sebagai makanan buka puasa, Kamu dapat membelinya di toko-toko atau penjual bakpia yang terkenal di Jogja.


Untuk membeli Bakpia Kukus Tugu Jogja, Kamu bisa mencarinya di sekitar area Tugu Yogyakarta, karena daerah ini terkenal dengan penjual bakpia yang enak dan terkenal. Ada beberapa varian rasa yang tersedia, seperti kacang hijau, keju, coklat, dan masih banyak lagi. Kamu dapat memilih sesuai dengan selera dan keinginan Kamu.


Itulah beberapa takjil khas Jogja yang bisa menjadi pilihan saat berbuka puasa. Selamat mencoba!