• Culinary
  • ·
  • 10 May 2023

Angkringan Nasi Kucing Asli Jogja yang Kini Tersebar ke Seluruh Indonesia, Ini Dia Faktanya

Angkringan nasi kucing adalah salah satu makanan khas dari daerah Yogyakarta. Makanan yang satu ini terkenal dengan ciri khasnya yang sederhana namun lezat. Nasi kucing sendiri adalah nasi yang disajikan dalam porsi kecil, biasanya berukuran sekitar sepertiga dari porsi nasi biasa, yang disajikan dalam bungkus daun pisang. Nasi kucing dapat dihidangkan dengan berbagai jenis lauk, seperti sambal, tempe, telur, ayam, atau daging.


Asal mula dari angkringan nasi kucing masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Namun, ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan asal usul dari makanan ini. Teori yang paling umum diperbincangkan adalah bahwa angkringan nasi kucing berasal dari pedagang kecil di Yogyakarta yang mengumpulkan sisa-sisa makanan dari restoran atau rumah makan untuk kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih terjangkau.


Di samping itu, ada juga teori yang menyebutkan bahwa angkringan nasi kucing berasal dari tradisi membagi-bagikan nasi kepada para tamu undangan yang hadir pada acara-acara tertentu, seperti pernikahan atau khitanan. Biasanya nasi tersebut dihidangkan dalam porsi kecil dan disajikan dalam bungkus daun pisang agar lebih mudah dibawa pulang oleh tamu.


Dalam perkembangannya, angkringan nasi kucing semakin populer di kalangan masyarakat Yogyakarta. Makanan yang awalnya dianggap sebagai makanan sisa kini menjadi pilihan makanan yang populer karena harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat. Banyak penggemar angkringan nasi kucing yang bahkan rela mengantri untuk mendapatkan makanan ini.


Selain di Yogyakarta, angkringan nasi kucing juga dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di setiap daerah, angkringan nasi kucing memiliki ciri khas yang berbeda-beda tergantung dari jenis lauk yang disajikan dan cara penyajiannya.


Nasi Kucing khas Jogja (sumber: nibble)


Sejarah Nasi Kucing

Pada zaman dulu, nasi kucing juga dijual dengan cara berkeliling, namun sekarang sudah banyak yang menjualnya di angkringan atau hik, semacam warung pinggir jalan yang menetap di satu tempat.


Meski begitu, kini nasi kucing memiliki daya tariknya sendiri. Nasi kucing menjadi makanan khas daerah yang banyak dicari dan membuat penasaran wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga derajatnya naik, bukan jadi makanan orang miskin lagi. Para penjual nasi kucing juga membuat banyak variasi lauk sehingga orang bisa memilih sesuai selera.


Satu porsi nasi kucing terdiri dari satu kepal nasi putih, dengan lauk ikan teri, tempe yang dibumbui dan sedikit sambal. Nasi kucing umumnya dibungkus dengan daun pisang, namun ada juga yang membungkusnya dengan kertas coklat pembungkus nasi. Jika sudah makan satu, ingin makan lagi dan lagi.


Nasi Kucing khas Jogja (sumber: detikfood)


Asal Usul Nama Nasi Kucing

Nama "Nasi Kucing" berasal dari bentuk kecil nasi yang dibungkus dengan daun pisang, yang digunakan untuk memberi makan kucing liar di Indonesia. Istilah "nasi kucing" mulai dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia pada tahun 1960-an, dan sejak itu menjadi salah satu makanan ringan yang populer di Indonesia.


Beberapa sumber mengatakan bahwa istilah "nasi kucing" berasal dari kebiasaan memberi makan kucing dengan sisa-sisa nasi yang diambil dari warung-warung makanan atau restoran, yang dibungkus dalam ukuran kecil agar mudah diberikan kepada kucing. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa istilah "nasi kucing" berasal dari ukuran kecil nasi yang mirip dengan porsi makanan yang dapat dimakan oleh seekor kucing.


Saat ini, "nasi kucing" telah menjadi istilah umum untuk menyebut nasi yang dibungkus dalam daun pisang atau kertas minyak dalam ukuran kecil, yang biasanya dijual sebagai makanan ringan atau pelengkap dalam berbagai acara di Indonesia.


Nasi Kucing khas Jogja (sumber: detikfood)


Yang Menarik dari Nasi Kucing

Meskipun ukurannya kecil, nasi kucing memiliki daya tarik tersendiri bagi penggemarnya. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa nasi kucing begitu populer di Indonesia dan di seluruh dunia.


  • Harga Terjangkau

Nasi kucing merupakan makanan yang sangat terjangkau. Biasanya dijual dengan harga yang sangat murah, sekitar Rp 1.000 sampai Rp 3.000 per porsi, tergantung dari jenis lauk yang dipilih. Harga yang terjangkau membuat nasi kucing menjadi makanan yang populer di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.


  • Mudah Ditemukan

Nasi kucing mudah ditemukan di seluruh Yogyakarta, terutama di warung-warung makan pinggir jalan. Warung-warung makan ini biasanya buka dari pagi hingga malam hari, sehingga Kamu bisa menikmati nasi kucing kapan saja.


  • Lauk yang Beragam

Nasi kucing biasanya disajikan dengan lauk yang beragam, seperti sate, tempe goreng, tahu goreng, ayam goreng, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat nasi kucing cocok untuk dijadikan sebagai sarapan atau makan ringan di siang hari.


  • Ukuran yang Kecil

Ukuran nasi yang kecil membuat nasi kucing sangat praktis untuk dimakan di mana saja. Kamu bisa menikmatinya sambil berjalan-jalan atau saat bepergian.


  • Rasa yang Lezat

Meskipun ukurannya kecil, nasi kucing memiliki rasa yang lezat. Nasi yang diolah dengan bumbu-bumbu khas Indonesia memberikan cita rasa yang pedas, gurih, dan sedikit asin. Lauk yang disajikan juga memberikan rasa yang berbeda-beda, sehingga nasi kucing tidak pernah membosankan.


  • Cocok untuk Segala Usia

Nasi kucing merupakan makanan yang cocok untuk segala usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Lauk yang beragam membuat nasi kucing bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan makanan masing-masing.


Dalam kesimpulannya, nasi kucing merupakan makanan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi penggemarnya. Dari harga yang terjangkau hingga rasa yang lezat dan lauk yang beragam, nasi kucing tetap menjadi makanan favorit di Yogyakarta dan di seluruh Indonesia. Jadi, jika Kamu belum mencoba nasi kucing, segeralah mencari warung makan terdekat dan nikmati kelezatannya!


Selain nasi kucing, kuliner khas Jogja lainnya yang disukai banyak orang adalah Bakpia Kukus Tugu Jogja. Oleh oleh khas Jogja ini, terbuat dari bahan-bahan berkualitas yang dipilih dengan teliti, seperti tepung terigu, gula halus, kacang hijau, cokelet, dan mentega. Hal ini membuat bakpia ini tidak hanya enak, tetapi juga nikmat dan aman dikonsumsi.


Bakpia Kukus Tugu Jogja biasanya dijadikan oleh-oleh khas Yogyakarta dan banyak dijual di sekitar area Tugu Jogja dan Malioboro. Bakpia ini sangat populer di kalangan wisatawan maupun penduduk lokal, dan menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Yogyakarta.