Litto, Destinasi Wisata Alam yang Baru di Bantul
Sektor pariwisata di DIY yang sempat terpuruk akibat hantaman pandemi, kini mulai menggeliat dan masih menarik untuk investor berinvestasi. Pariwisata diharapkan menjadi salah satu andalan daya tarik wisatawan yang disamping berkunjung ke obyek wisata juga berbelanja produk kerajinan dan kuliner yang memberikan kegiatan ekonomi masyarakat disekitarnya. Di kabupaten Bantul terdapat obyek wisata baru ala Jepang yang diberi nama Litto yang akronim dengan kata Little Tokyo. Di tempat wisata ini ada ciri khasnya yaitu mempunyai kolam renang air hangat yang pertama ada di Jogjakarta. Lokasi tepatnya di Gunung Cilik Muntuk, Dlingo-Bantul. Sesuai namanya, Mini Tokyo ini akan kental dengan nuansa Jepang. Corak dan bentuk bangunan serta aneka kulinernya akan membuat wisatawan merasakan merasa tengah berwisata di Jepang. Lokasinya tidak jauh dari pusat Kota Yogyakarta yaitu sekitar 30 km ke arah tenggara. Berada di perbukitan di sisi timur hingga pengunjung bisa menyaksikan kawasan Kota Yogyakarta, Gunung Sumbing dan Gunung Merapi serta batas cakrawala dari Pantai Samas dari kejauhan. Litto tidak jauh dari destinasi wisata seperti Puncak Becici, Hutan Pinus Kebun buah Mangunan, Kebun Buah Mangunan, dan desa wisata kerajinan bambu di Dlingo. Untuk mencapainya juga mudah dengan sarana dan prasarana jalan yang bagus. Litto bisa ditempuh dari area Bukit Bintang, perbatasan Patuk Gunungkidul dan Piyungan Bantul sangat dekat sekitar 10 menit, dan 40 menit dari pusat kota Yogyakarta. Litto merupakan kawasan wisata alam dengan ketinggian 380 mdpl. Pemandangannya sangat indah pada saat pagi yang cerah dan di sore hari, Pada saat malam hari, nampak pemandangan kerlap-kerlip lampu di Kota Yogyakarta. Sensasi dingin berkabut di pagi hari dan pemandangan matahari terbenam pada sore hari (sunset) akan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Litto. Selain dilengkapi dengan restoran indoor dan outdoor, disediakan juga fasilitas akomodasi untuk menginap sebanyak 18 kamar, 10 bungalow, serta kolam renang air hangat.
Kredit: Gudeg.net
Hadirnya Litto sebagai destinasi wisata, diharapkan bisa memberi dampak positif bagi Kabupaten Bantul dan kebaikan bagi warga sekitar Gunung Cilik, Desa Muntuk, Dlingo. Serta memberi kesejahteraan yang berkelanjutan bagi orang banyak. Obyek wisata Litto akan menggunakan konsep pembangunan ramah lingkungan (green construction) yang meliputi beberapa aspek, yaitu tepat guna lahan, dengan memanfaatkan 70 persen dari lahan di sebagai area terbuka hijau, efisiensi dan konservasi energi, serta kesehatan dan kenyamanan di kawasan. Restoran dan resor bergaya Jepang ini dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare di kawasan perbukitan yang asri. Akses jalan masuk ke Litto merupakan jalan yang dibangun dengan Anggaran Dana Desa (ADD), sehingga sudah disepakati nantinya pengelolaan parkir diserahkan ke warga desa dan sebagian tenaga kerja dari masyarakat setempat. Nantinya secara bertahap Litto akan menambah sejumlah atraksi wisata bekerja sama dengan BUMD setempat. Para pengrajin, seniman, dan komunitas lokal pun akan digandeng oleh Litto kedepannya. Litto juga menggandeng kelompok masyarakat Dlingo yang terkenal kerajinan bambu dan kayu untuk berpartisipasi. Direncanakan pada tahap awal, Asakusa Restoran dan kolam renang Litto Onsen akan dibuka untuk umum di kuartal akhir 2021.
Artikel Terkait
