Masjid Gede Kauman: Sejarah, Lokasi, dan Info Lainnya
Bagi Anda yang ingin melakukan wisata religi ke Jogja, Masjid Gede Kauman menjadi salah satu lokasi yang harus dikunjungi. Masjid yang berumur ratusan tahun ini memiliki luas tanah sebesar 16.000 meter persegi.
Masjid Kauman ini terletak di Jalan Kauman, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Saat memasuki bulan Ramadan, Masjid Gede Kauman memiliki sebuah tradisi unik yaitu membagikan menu berbuka puasa dengan Gulai Kambing. Tradisi ini sudah dimulai saat Sri Sultan Hamengkubuwono VIII menjabat dan masih terus dilestarikan sampai saat ini.
Apakah Anda ingin berkunjung langsung ke Masjid Gede Kauman? Simak ulasan lengkap mengenai sejarah, lokasi, dan informasi lainnya berikut ini!
Sejarah Masjid Gede Kauman
Masjid Gede Kauman adalah masjid yang masih menjadi bagian dalam Kasultanan Yogyakarta. Letak dari Masjid Kauman ini berada dalam komplek Alun-alun Keraton. Masjid ini dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat dan juga Kyai Wiryokusumo sebagai arsitekturnya dan didirikan pada tahun 1773 M.
Saat Anda memasuki kawasan Masjid Gede Kauman, akan terdapat 2 bangunan tinggi pada sisi Selatan dan Utara masjid. Kedua bangunan ini dinamakan Pagongan, untuk bagian Utara dinamakan Pagongan Ler dan di bagian selatan dinamakan Pagongan Kidul.
Foto oleh: @jalanjajannonton
Pagongan ini memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya, Pagongan Ler digunakan untuk menempatkan Gamelan Sekati Kanjeng Kyai Naga Wilaga dan Pagongan Kidul digunakan untuk menempatkan Gamelan Sekati Kanjeng Kyai Guntur Madu saat upacara Sekaten berlangsung.
Lokasi dan Arsitektur Masjid Gede Kauman
Foto oleh: @jalanjajannonton
Masjid Gede Kauman terletak di bagian barat dari Alun-alun Utara dan tidak jauh dari pusat wisata Malioboro. Masjid ini sangat mudah untuk ditemukan karena pintu gerbangnya yang menghadap langsung ke jalan raya.
Masjid Kauman dikenal memiliki gaya arsitektur yang hampir sama dengan Masjid Agung Demak yaitu tradisional Jawa yang memiliki banyak filosofi di dalamnya.
Foto oleh: @jalanjajannonton
Masjid Gede Kauman memiliki salah satu ciri khas arsitektur dengan adanya 4 pilar utama dari masjid ini yang dikenal dengan nama Saka Guru, dan 48 pilar tambahan lainnya pada bangunan masjid.
Bentuk atap masjid ini berbentuk Tajug Lambang Teplok, yang berarti penutup/atap yang memiliki 3 susunan. Tajug Lambang Teplok ini ternyata memiliki filosofi tersendiri yaitu, melambangkan tiga tahapan dalam pencapaian hidup manusia yaitu hakikat, syariat, dan ma’rifat.
Tak hanya pada bangunan utamanya, pada gerbang Masjid Gede Kauman ternyata memiliki bentuk seperti Semar Tinandu.
Kemudian saat kita memasuki area masjid, hal pertama yang akan ditemui adalah Gapura yang membentang di pintu masuk masjid. Gapura ini juga memiliki sebuah filosofi yang diambil dari bahasa arab “Ghafuro” yang berarti pengampunan atas segala dosa.
Rute Menuju Masjid Gede Kauman
Foto oleh: @ardanns
Untuk menjangkau lokasi Masjid Gede Kauman, Anda bisa melalui rute berikut ini:
Dari Malioboro ke Masjid Gede Kauman
Jika sedang berada di Malioboro dan ingin pergi ke Masjid Gede Kauman, Anda bisa lurus ke selatan menuju perempatan 0 KM. Kemudian lurus sepanjang 200 meter sampai menemukan persimpangan Alun-alun Utara. Setelahnya, belok 300 meter ke arah Barat dan Anda bisa langsung menjumpai pintu masuk Masjid Kauman.
Dari Terminal Ngabean ke Masjid Gede Kauman
Rute yang bisa Anda tempuh dari Terminal Ngabean menuju Masjid Gede Kauman adalah dengan menuju 30 meter ke arah Selatan, kemudian belok ke arah Timur pada JokTeng (Pojok Beteng). Kemudian Anda hanya perlu lurus mengikuti jalan sampai akhirnya masuk ke area Alun-alun Utara. Letak masjid ini berada pada sisi kiri jalan.
Bagi Anda yang ingin melakukan wisata religi, Masjid Kauman ini cocok untuk dijadikan salah satu destinasinya. Demikian ulasan lengkap mengenai Masjid Gede Kauman, semoga bermanfaat!