• Travel
  • ·
  • 11 Sep 2021

Sejarah Andong, Kendaraan Tradisional di Bumi Mataram Yogyakarta


Bagi banyak orang Andong adalah kendaraan tradisional yang masih sering dijumpai di Jogja dan Surakarta, menjadi atraksi yang paling di cari-cari oleh wisatawan. Andong mempunyai sejarah singkat yang tak lepas dari keberadaan raja Mataram, yang menjadi transportasi pada saat itu. Sebelum menjadi andong, dulunya kendaraan ini bernama kereto kencono, namun dihias sedemikian rupa dan memiliki nama baru sebagai andong. Sebenarnya andong mempunyai karakteristik yang berbeda dari kereto kencono, andong sebagai alat angkut yang digunakan oleh rakyat yang meniru kendaraan yang dimiliki raja, penampilannya menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan rakyat. Secara mekanis, andong memiliki roda empat dan roda depan yang lebih kecil dibandingkan dengan roda bagian belakang dan masing-masing mempunyai jeruji 12 barang untuk bagian roda depan dan 14 jeruji di bagian roda belakang. Bagian andong mempunyai nama-nama yaitu; buntutan, palangan, per, as roda, bosm mangokkan, gulungan, cincin, ruji, bengkok, pelah ban karet dan roda. Bahan utama dari andong adalah kayu dan besi dengan jenis kayu jati atau waru yang sudah memiliki kualitas dan serat kayu yang halus. Andong adalah alat transportasi yang membantu masyarakat untuk melakukan perjalanan dan memberdayakan ekonomi masyarakat, juga menjadi budaya masyarakat Jogja. Makna andong bukan hanya sebagai alat transportasi juga menambah nilai pengabdian, kesederhanaan, ketulusan dan keindahan.